Rabu, 09 November 2016

Terlambat Memilih Cita-cita?



"Kecil disuka... Muda terkenal... Tua kaya raya... Mati masuk surga."
Skenario hidup yang sempurna, namun faktanya hidup tak seindah drama korea ya gaes. Semua ada resep, tips and triknya.

Seperti saat kita kecil, kita punya cita-cita yang tingginya ampuuuuun dah, bikin nggak kelihatan dari bumi. Tapi pas diperjuangin susah payahnya juga ampun-ampunan. Pengin jadi guru, kudu belajar dulu gaes biar pinter. Pengen jadi dokter juga belajar dulu, pokoknya semua cita-cita itu kudu ada perjuangannya terlebih dahulu.

Buat apa punya cita-cita?
Supaya hidup kita itu punya makna, lebih berarti and so pasti lebih terarah untuk menunjang masa depan (sebenarnya mungkin juga untuk menjamin masa tua). Disisi lain cita-cita itu juga bisa merupakan panggilan hati. Hati yang condong menyukai suatu hal, atau disebut hobby. Hobby seseorang biasanya berkaitan erat dengan cita-cita yang ingin diraihnya di masa mendatang.

Kapan cita-cita harus mulai deperjuangkan?
Semakin dini semakin bagus. Kita bisa menunda, tapi waktu takan menunggu.

Jika terlambat punya cita-cita?
Lebih baik terlambat, daripada nggak punya.

So gaes, tak peduli sekarang kita berusia 5 tahun, 10 tahun, 17 tahun, 21 tahun, 25 tahun, 30 tahun atau 40 tahun. Kita masih dan selalu berhak punya cita-cita dan memperjuangkannya demi kehidupan yang lebih baik. Atau demi kepuasan hati. Atau demi apapun yang penting itu membawa kebaikan minimal bagi diri sendiri, syukur-syukur baik juga untuk orang lain.

Tetap semangat.... and keep believe, that impossible is nothing.


5 komentar: