|
Love Sparks In Korea |
“Aku
mencintaimu, dan itu fakta.”
“Kamu
mencuri mimpi-mimpiku dan aku suka.”
“Jangan
katakan cinta pada burung-burung sebelum kau yakin tumbuh sayap yang
menerbangkan hasratmu pada cinta-Nya.”
***
Judul Buku
: Jilbab Traveler – Love Sparks In Korea
Penulis : Asma Nadia
Cetakan
Pertama : Oktober 2015
Jumlah
Halaman : viii + 380 hlm
Penerbit :
AsmaNadia Publishing House
***
Tiga kalimat
romantis yang tertera pada halaman cover menjadi magnet tersendiri untukku
kemudian memboyong novel berukuran 20,5 x 14 cm ini. Memindahkannya dari rak
toko buku ke rak di pojokan kamarku yang sempit. Terlepas dari kata KOREA yang
tercetak dengan ukuran paling besar di antara kata judul yang lain.
Sebelumnya ‘The
Jilbab Traveler’ karya Asma Nadia dkk sudah berlabuh lebih dulu dari ekspedisi.
Itu pun dengan riwayat yang di luar ekspektasi. Kapan-kapanlah aku ceritakan.
Hehehe…
Kembali ke lap-top…
(ala-ala Tukul Arwana)
Love Sparks In Korea
menceritakan kisah gadis 24 tahun bernama Rania Timur Samudra yang berpetualang
menjelajah berbagai negara di dunia. Jilbab traveler adalah sebutan untuk
dirinya yang juga seorang penulis terkenal di tanah air.
Ada banyak negara
yang diceritakan sebagai bagian dari pengalaman Rania keliling dunia.Tapi pada
inti cerita, ada 3 negara yang menjadi latar terjadinya kisah segi sekian antara
dirinya, Hyun Geun, Ilhan, Chin Sun, Jeong
Hwa, dan Alvin (mungkin). Ketiga negara tersebut adalah Nepal, Indonesia dan
Korea.
***
|
simpleannia.blogspot.com |
Plot:
Rania Timur Samudra
adalah anak bungsu dari tiga bersaudara. Rania kecil hidup dan tumbuh di
pinggiran rel kereta api, membuatnya memulai mimpi menjelajah dunia berkat
dongeng-dongeng yang diceritakan sang ayah tentang Ibnu Batuttah. Tubuh yang
lemah karena penyakit serta serangkaian pengobatan yang harus ia lakoni sejak kecil
terpaksa membuatnya meninggalkan bangku kuliah. Sekaligus memupus semangatnya
menggapai asa.
Menjadi seorang
penulis bukanlah hal yang ia rencanakan sedari awal. Namun ternyata Allah Maha
Kuasa, belasan buku karya Rania yang diterbitkan mengantarkannya menjadi
penulis terkenal dan membawa mimpinya kembali.
Berbagai negara dari
belahan benua telah ia jelajahi sebagai solo traveler. Keterbatasan fisiknya
tak menyurutkan tekad untuk terus menelusuri keindahan ciptaan Allah yang
terhampar di muka bumi. Perjalanan yang juga ia dedikasikan sebagai jalan
dakwah. Menjadi duta Islam di negeri yang masih memandang islam dengan tatapan
aneh, di samping duta Indonesia tentunya.
Banyak yang Rania
dapatkan dari petualangannya sebaga backpacker.
Pengalaman, teman baru, hingga keluarga. Cinta?? Ah, itu bukan tujuan
Rania. Selain memang belum ada lelaki yang berhasil menyentuh hatinya. Lelaki
yang memberinya rasa nyaman sesuai kata ayahnya. Namun sindiran demi sindiran
dari keluarganya tentang pernikahan cukup mengusik pikiran Rania.
Hingga suatu hari,
karena keteledorannya sendiri, tas ransel miliknya dibawa kabur orang saat di Nepal. Rania
berusaha mengejar sambil terus berteriak, menyusuri jalanan yang padat dengan
lalu lintas yang semrawut. Namun langkahnya tak sebanding dengan kecepatan si
pencopet. Hingga akhirnya seorang pemuda muncul, mengejar, dan mendapatkan tas
Rania kembali.
Adalah Hyun Geun…
Pria Korea dengan
penampilan urakan, rambut sebahu yang diikat, serta kumis dan jenggot yang tak
kalah berantakan dengan gaya berpakaiannya. Pria yang mendedikasikan hatinya
untuk Chin Sun seorang dalam balutan cinta yang hitam putih.
Bersama Jeong Hwa
(anak dari bosnya) serta Alvin (sahabatnya) Hyun Geun menjelajah sisi lain dari Nepal, membuatnya bertemu lagi dengan Rania. Dan di hari ketida pertemuannya, ia menyatakan rasa sukanya pada Rania. Gadis yang ia anggap membawa kembali warna hidupnya. Namun kejadian tak terduga yang menimpa Rania membuat pernyataannya mengambang.
Hingga waktu sekali lagi mempertemukan mereka di Korea saat Rania mengikuti study
kepenulisan di sana. Dan fotografi adalah salah satu hal yang mendekatkan mereka. Rania dengan kamera pocketnya serta Gyun Heun dengan kamera DSLRnya.
Tak hanya Hyun Geun,
di tanah air ada Ilhan si phobia ketinggian yang menantikan Rania. Yang
memendam perasaan cintanya bertahun-tahun. Pria yang mendapat dukungan 100%
dari mama Rania, serta kakak-kakaknya. Pria yang melawan rasa takutnya demi
terbang menyusul Rania ke Korea, melamarnya dengan sempurna.
Belum lagi Jong Hwa yang menaruh hati pada Hyun Geun, serta selalu mengancam bunuh diri jika cintanya ditolak.
Bumi dan segala
isinya memang selalu menimbulkan rasa takjub. Tapi cinta yang Allah sematkan
pada ruang kecil bernama hati, ternyata lebih meluapkan ketakjubannya dan
sensasi kemahabesaran-Nya.
Dan Rania,
di manakah Allah menyiapkan titik perhentian bagi petualangannya?
Apakah kemungkinan
perbedaan agama yang dikhawatirkan Rania mengantarnya pada pilihan yang tepat?
Lalu,
bagaimana dengan Chin Sun?
Semua akan terjawab
di Korea. Negeri di mana Hyun Geun, Chin Sun dan Jeong Hwa berasal.
***
|
simpleannia.blogspot.com |
Review:
Membaca Love Sparks
In Korea, rasanya seakan mendapat self
reminder untuk senantiasa mengingat Allah dalam keadaan apapun. Tetap
percaya bahwa Allah selalu mempunyai rencana yang lebih baik bagi
hamba-hambanya yang beriman. Juga segala kebaikan yang kita dapatkan, sejatinya
adalah pemberian dari Allah. Begitulah yang Rania yakini, dan saya setuju.
Rania dan Hyun Geun
sama-sama memiliki karakter yang kuat - sisi yang paling saya suka dari novel
ini. Rania yang meski lemah secara fisik tapi teguh dalam pendirian, berjiwa
petualang dan tetap berpegang teguh pada aturan islam. Hyun Geun yang meski
urakan namun memiliki sisi lembut dan romantis tanpa menghilangkan kesan tegas
sebagai laki-laki.
Novel ini juga sarat
akan pelajaran hidup. Tentang keluarga, tentang impian, tentang persahabatan,
tentang bertahan di negeri orang, tentang tips n trik menjadi backpacker, dan
tentang pentingnya menjaga iman, apalagi di negeri yang mana islam masih
menjadi minoritas.
Dibalut dengan kisah
yang bikin deg-degan dan bertanya-tanya apa yang akan terjadi selanjutnya,
serta plot lokasi yang meloncat-loncat dari negeri satu ke negeri lainnya
menjadikan Love Sparks in Korea sangat patut untuk diangkat ke layar lebar. (
Btw meski sudah difilmkan setahun lalu, hingga saya selesai membaca novel ini,
saya belum juga menonton filmnya)
Banyak sekali
kejutan-kejutan yang muncul di akhir
cerita. Sepertinya penulis tahu betul bagaimana mempermainkan perasaan sang
pembaca. Bagi yang mudah baper, sediain tisu deh. Karena endingnya bener-bener
sukses bikin mata panas dan berembun. Belum lagi selingan quotes dan kalimat
romantis yang mengawali sub judul dalam novel ini.
Aaarrrrrgggghhhhh pokoknya
bikin greget nie novel. WAJIB BACA…
***
Quotes tokoh terkenan dalam novel Jilbab Traveler – Love Sparks In Korea:
“Traveling, it leaves you speechless,
then turn you into a storyteller.” (Ibnu Batutah)
“Berjalanlah di (muka) bumi, maka
perhatikanlah bagaimana Allah menciptakan (manusia) dari permulaannya, kemudian
Allah menjadikannya sekali lagi. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala
sesuatu.” (QS Al-Ankabut: 20)
“Every book is different with it’s own
personality just like children.” (Cassandra Clare)