Cover buku 'Tuhan, Maaf, Kami Sedang Sibuk' |
==========o0o==========
Tuhan, harap maklumi kami, manusia-manusia yang begitu
banyak kegiatan. Kami benar-benar sibuk, sehingga kami amat sulit
menyempatkan waktu untuk-Mu.
Tuhan, kami sangat sibuk. Jangankan berjamaah, bahkan munfarid pun kami tunda-tunda. Jangankan rawatib, zikir, dan tahajud, bahkan kewajiban-Mu yang lima waktu saja sudah sangat memberatkan kami.
Jangankan puasa Senin-Kamis, jangankan ayyamul baith, jangankan puasa Daud, bahkan puasa Ramadhan saja kami sering mengeluh.
Tuhan, maafkan kami, kebutuhan dunia ini masih sangatlah
banyak, sehingga kami sangat kesulitan menyisihkan sebagian harta untuk
bekal kami di alam abadi-Mu. Jangankan sedekah, jangankan jariah, bahkan
mengeluarkan zakat yang wajib saja sering kali terlupa.
Tuhan, urusan-urusan dunia kami masih amatlah banyak.
Jadwal kami masih amatlah padat. Kami amat kesulitan menyempatkan waktu
untuk mencari bekal menghadap-Mu. Kami masih belum bisa meluangkan waktu
untuk khusyuk dalam rukuk, menyungkur sujud, menangis, mengiba, berdoa,
dan mendekatkan jiwa sedekat mungkin dengan-Mu.
Tuhan, tolong, jangan dulu Engkau menyuruh Izrail untuk mengambil nyawa kami.
Karena kami masih terlalu sibuk.
==========o0o==========
Dikutip dari sebuah buku best seller berjudul Tuhan, Maaf, Kami Sedang Sibuk karya Ahmad Rifa'i Rif'an.