ini adalah buku favoritku bla bla bla... |
Minggu, 8 Juli 2018 berlokasi di bawah jembatan Linggamas (Jembatan
yang menghubungkan kabupaten Banyumas dan Purbalingga) dengan alas rumput yang
segar dan tidak berbahaya - pikirku, karena tidak ada tanda-tanda ular atau kalajengking
akan muncul. Secara kawasan kolong jembatan dan sisi sungainya – sungai Klawing
– telah dikelola pemerintah desa setempat – desa Kedungbenda - menjadi Desa
Wisata Susur Sungai Klawing yang bersih dan indah, apalagi kalau sore menjelang
senja.
Alasan kedatanganku kali ini adalah menemui beberapa temanku yang tergabung
dalam Komunitas Jelajah Maca atau biasa disingkat KJM. Menurut agenda, hari ini
mereka akan mengadakan acara Reading Book, yaitu sharing tentang buku favorit masing-masing, terbuka untuk umum serta
bebas biaya – tapi tiket masuk lokasi bayar sendiri ya, lima ribu sudah plus
parkir. Untuk bergabung dalam acara ini kita cukup membawa diri dan buku
favorit kita saja. ☺️☺️
Kegiatan pokoknya tentu saja sharing/ berbagi cerita tentang buku favorit yang kami bawa. Tapi sebelum kegiatan inti ini
dimulai, awak KJM telah terlebih dahulu menggelar lapak buku bacaan yang
kebanyakan isinya buku anak. Mulai dari cerita dongeng, hewan, legenda hingga
komik. Ada juga Novel dan buku bacaan yang bisa dibaca semua umur, baik anak-anak
maupun orang dewasa.
Kak Apri dan anak-anak yang tertarik membaca buku |
Beberapa pengunjung – kebanyakan anak-anak - mulai asik memilah dan
membaca buku yang kru KJM bawa. Tapi membacanya khusus di tempat ya, ngga boleh dibawa pulang, hehe.
Sementara itu, aku dan kelima temanku mulai membahas buku favorit kami masing-masing. Tentunya setelah sesi perkenalan karena ada beberapa diantara kami yang belum saling kenal. Asik kan jadi bisa nambah temen. Posisi kami sedikit jauh dari lapak buku-buku itu digelar, biar sama-sama nyaman. Biar anak-anak bebas juga bacanya, ngga rikuh kalau bahasa kerennya. 😁😁
Sementara itu, aku dan kelima temanku mulai membahas buku favorit kami masing-masing. Tentunya setelah sesi perkenalan karena ada beberapa diantara kami yang belum saling kenal. Asik kan jadi bisa nambah temen. Posisi kami sedikit jauh dari lapak buku-buku itu digelar, biar sama-sama nyaman. Biar anak-anak bebas juga bacanya, ngga rikuh kalau bahasa kerennya. 😁😁
O iya, tujuan diadakannya acara ini – menurut penuturan Mba Apri dan Mba
Ferra sang penggagas KJM – adalah untuk bisa saling sharing antara sesama pecinta buku, nilai plus lain adalah tambah pengetahuan, tambah temen, tambah koleksi foto juga di galeri ponsel. 😂😂
Waktu pun terus berjalan, ditemani gemericik air sungai Klawing yang kalah telak sama alunan dangdut koplo yang diputar pihak pengelola wisata. Obrolan demi obrolan pun mulai mengakrabkan kami, entah itu seputar buku yang
kami bawa maupun seputar pengalaman pribadi yang kami alami. Mendoan mulai
ludes, kulit kacang mulai lupa sama isinya, gelas-gelas berisikan es kopi mulai
bocor, anak-anak kecil silih berganti menawarkan dagangannya mulai dari jeruk,
pop mie, kacang rebus (lagi, padahal kami udah beli). Oya tak ketinggalan seorang
ibu setengah baya yang semangat sekali promosi jambu kristal sesaat sebelum
acara kami berakhir. Dan Mba Vera jadi yang paling banyak beli jajanan itu. Makasih Mba Vera, aku kecipratan banyak, dan kenyang. Hehe 🤭🤭
Tim reading book |
tenang, kita beresin kok sampah-sampahnya |
Hampir pukul satu siang, aku pun pamit undur diri. Menjadi yang pertama meninggalkan lokasi, maaf ya teman-teman sekalian aku tidak bisa ikut beberes buku yang dilapakkan, hehe. 🙏🙏
See you next time girls… tetap semangat berliterasi, maju terus KJM, jangan pernah lelah menebar virus membaca. 🍃
N.B
Dan sampai saat ini (saat artikel ini ditulis) aku tak tahu mereka pada pulang jam berapa. Mau nanya lupa mulu. *xixi*
***
Recent post:
Tsundoku, penyakitnya para pecinta buku