Kali
ini aku menemukan kosakata baru setelah random liat best word about book di halaman Google. Entah karena insting yang
berhungan dengan kebiasaan buruk yang aku lakuin, atau karena memang aku sedang
tertarik dengan bahasa Jepang yang akhirnya menuntun mataku untuk menyorot kata
tsundoku.
Bay
the way, apa sih tsundoku itu?
Istilah
‘tsundoku’ berasal dari bahasa Jepang yang bisa diartikan ‘suatu kondisi atau
keadaan di mana ketika seseorang membeli buku tetapi tidak membacanya;
dibiarkan begitu saja’. Istilah ini digunakan oleh seluruh negara di dunia
tanpa mengubah atau menggabungkannya dengan kata lain. So, baik di Indonesia
maupun di Amerika semua menggunakan kata ‘tsundoku’.
Well,
done, akhirnya nemuin juga istilah yang pas untuk kebiasaan burukku, ‘tsundoku’.
Jadi, dari sejak beberapa bulan kemarin aku mulai mendeteksi kebiasaan buruk
ini. Yaitu suka sekali membeli buku, tapi males pas mau bacanya. Mungkin hal
ini juga disebabkan oleh faktor dimana aku membeli buku yang tidak begitu ingin
aku baca.
Kronologinya
adalah, ketika ingin beli satu buku by online ongkirnya tetap kena tarif 1 kg, sayangkan?
Jadi untuk memaksimalkan ongkir, biasanya aku pilih satu buku lagi yang jarang ditemukan
toko buku tempatku tinggal. Dengan asumsi ‘akan kubaca nanti’ tapi ternyata
nantinya terlalu lama. Bahkan berubah menjadi besok, lusa, hingga kalau sempat.
Padahal semakin sering beli online semakin menumpuklah buku yang belum terbaca.
tsundoku-simpleannia.blogspot.com |
Tak
ingin berlarut-larut dengan kondisi ini, akhirnya akupun menyetop sementara
agenda beli buku. Rencananya hingga semua buku yang belum terbaca berhasil aku
katamkan. Tapi……. apa dayaku, media sosial selalu saja sukses mengiklankan buku
baru yang akan terbit. Akupun kepincut lagi, beli online lagi. Daaaannnn,
jadilah, semakin banyak buku korban tsundoku di rumah. *cry*
Wahai
para pecinta buku, adakah yang mengalami hal serupa?
***
(original
posted by simpleannia.blogspot.com sebagai satu-satunya blog yang saya miliki.
Apabila ditemukan artikel yang sama persis pada blog lain, maka dipastikan itu
bukan blog saya. Maaf jika tulisan ini mengganggu dan terima kasih sudah
membaca)
Baca juga:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar