Minggu, 29 Desember 2019
Coffee Break #5: Resign!
Label:
Coffee Break
Mahasiswa abadi dari sebuah Universitas Kehidupan (UK) yang pernah bercita-cita jadi guru, tapi kemudian malas belajar. Pemimpi yang mudah bosan, yang tertarik pada banyak hal tapi tidak punya hobi. Itulah, kenapa aku tidak berbakat dalam bidang apapun. || Terima kasih sudah mampir. ||
Jumat, 02 Agustus 2019
10 Kutipan Menarik 'Arah Langkah - Fiersa Besari'
Setelah sekian purnama berlalu, akhirnya hari ini aku kembali. Hmmm, rasanya bingung mau nulis apa. Berhubung ada temen yang ngembaliin buku Arah Langkah, oke lah.... aku pilih karya Bung Fiersa yang satu ini saja sebagai topik. *Hehehe...*
Alih-alih mereview, kali ini aku mau ngutip beberapa quote-nya saja deh. Karena serius, sulit untuk mendeskripsikan dengan kata-kata betapa menariknya buku perjalanan yang satu ini. Yang sudah baca pasti setuju donk kalau Arah Langkah memang menarik pakai banget. Bahkan temenku yang baru saja ngembaliin bilang kalau dia ngga berani nerusin baca sampai selesai karena godaannya yang begitu besar. Takut tergoda dia, tergoda buat keluar dari zona nyaman demi menikmati sepercik surga yang Tuhan kirimkan ke bumi, that is Indonesia.
Nggak usah terlalu banyak basa basi, karena memang lagi ngebleng juga ini mau ngetik apa. Cuzzz langsung ke topik saja yuks. Berikut 10 quote menarik yang dikutip dari buku ke-4 karya Bung Fiersa Besari. Check this out....
"Beberapa pertemuan singkat memang diciptakan untuk lama melekat di dalam hati. Beberapa rindu memang diharuskan terasa bahkan sebelum berai."
"Beberapa pertemuan singkat memang diciptakan untuk lama melekat di dalam hati. Beberapa rindu memang diharuskan terasa bahkan sebelum berai."
"Karena perpisahan, semanis apa pun, seindah apa pun, tetaplah perpisahan. Ada cerita yang harus berubah menjadi kenangan."
"Dalam kesunyian, perlahan aku mengerti, bukanlah kenangan terburuk yang akan membuat kita bersedih, tapi kenangan terindah yang takkan bisa terulang lagi."
"Darinya, aku belajar bahwa hidup ini menyenangkan kalau kita melihat dari sudut pandang yang tepat. Bahagia cuma akan menjadi rumit kalau kita terlalu tinggi berharap."
"Senja selalu menggiring keceriaan menuju kegelapan. Mungkin hanya mereka yang bersyukur yang mampu menyeka air mata untuk melihat bintang."
"Kita enggak akan pernah tahu kapan nafas terakhir kita berhembus dan kapan kita meregang nyawa. Sudah saatnya kita belajar bersyukur. Tidak perlu dengan melakukan hal-hal hebat. Cukup dimulai dengan menyayangi diri sendiri." (Ikar)
"Aneh ya, kita enggak akan pernah tahu ke mana hidup membawa kita. Hidup ini seperti petualangan panjang, dengan hiasan suka dan duka, bahan cerita untuk anak-cucu kita kelak." (Baduy)
"Indonesia adalah sepercik surga yang Tuhan turunkan di muka bumi."
"Tidak ada impian yang terlalu besar jika dibarengi dengan usaha yang sama besarnya. Dan usaha besarpun dimulai dari langkah kecil yang dilakukan terus menerus."
"Sejauh apa pun jalan yang kita tempuh, tujuan akhir selalu rumah."
Ok gaess, cukup sekian. Semoga bermanfaat.
"Senja selalu menggiring keceriaan menuju kegelapan. Mungkin hanya mereka yang bersyukur yang mampu menyeka air mata untuk melihat bintang."
"Kita enggak akan pernah tahu kapan nafas terakhir kita berhembus dan kapan kita meregang nyawa. Sudah saatnya kita belajar bersyukur. Tidak perlu dengan melakukan hal-hal hebat. Cukup dimulai dengan menyayangi diri sendiri." (Ikar)
"Aneh ya, kita enggak akan pernah tahu ke mana hidup membawa kita. Hidup ini seperti petualangan panjang, dengan hiasan suka dan duka, bahan cerita untuk anak-cucu kita kelak." (Baduy)
"Tidak ada impian yang terlalu besar jika dibarengi dengan usaha yang sama besarnya. Dan usaha besarpun dimulai dari langkah kecil yang dilakukan terus menerus."
"Sejauh apa pun jalan yang kita tempuh, tujuan akhir selalu rumah."
Ok gaess, cukup sekian. Semoga bermanfaat.
📚 simpleannia.blogspot.com 📚
Label:
Dari Sebuah Buku,
Quotes,
Sebuah Catatan
Mahasiswa abadi dari sebuah Universitas Kehidupan (UK) yang pernah bercita-cita jadi guru, tapi kemudian malas belajar. Pemimpi yang mudah bosan, yang tertarik pada banyak hal tapi tidak punya hobi. Itulah, kenapa aku tidak berbakat dalam bidang apapun. || Terima kasih sudah mampir. ||
Sabtu, 23 Maret 2019
Coffee Break #4: Affogato
Mlipir sambil nungguin jemputan kali ini berhasil membuatku berkenalan dengan affogato.
**Flashback**
Berawal dari males bawa motor saat berangkat kerja, alih-alih nebeng suami pas pulang, eh malah telat dijemput karena ada urusan, katanya. Maka mlipirlah aku dan kedua temanku ke kedai kopi terdekat. Cukup lima menit jalan kaki dari gerbang tempat kerja, sampailah kami di Wake Cup Coffee & Eatery.
Terletak di Ground Floor pusat perbelanjaan Moro Mall Purwokerto, Wake Cup Coffee & Eatery menawarkan berbagai pilihan menu makanan serta minuman. Dan aneka seduhan kopi tentunya.
Setelah melihat-lihat daftar menu, pilihan jatuh ke affogato, sesuatu yang belum pernah aku nikmati sebelumnya. Alasannya sederhana, yaitu karena terdapat es krim vanilla sebagai salah satu komponen affogato. Heu heu heu... betapa noraknya aku.... *nyengir kuda*
Setelah menunggu beberapa saat, pesanan pun datang. Seperti yang tampak pada gambar di atas.
**Flashback end**
Jadi, apa itu affogato???
Affogato adalah sajian es krim dalam cangkir atau mangkok kecil yang disiram dengan espresso. Seperti kebanyakan sajian kopi, Affogato juga berasal dari Italia. Dalam Bahasa Italia, 'affogato' artinya tenggelam. Jadi, penamaan ini adalah untuk mendefinisikan es krim yang tenggelam dalam espresso.
Konon, tidak ada ketetapan pasti es krim rasa apa dan seberapa banyak yang digunakan. Namun kebanyakan memang menggunakan rasa vanilla, karena mungkin rasa inilah yang paling cocok untuk dipadupadankan dengan pahit getirnya espresso. *jiahhhh*
Serta tidak ada aturan khusus dalam menikmati affogato, apakah espressonya disiramkan ke cangkir es krim atau es krimnya disendoki dan dicelupkan ke espresso. Soal menikmati kopi mah suka-suka kita aja lah ya... Ndak usah dibikin ribet. *setuju???*
***
Demikianlah cerita mlipir pada Sabtu sore kala itu. Bagi pecinta kopi yang penasaran dengan affogato, sok ah dicoba dan nikmati rasa manis dinginnya es krim bercampur dengan pahitnya espresso yang lumer di mulut. *hmmmmmm*
Lokasi:
WAKE CUP Coffee & Eatery
Moro Mall, Ground Floor
Open everyday 9 am - 9 pm
☕ simpleannia.blogspot.com ☕
Label:
Coffee Break
Mahasiswa abadi dari sebuah Universitas Kehidupan (UK) yang pernah bercita-cita jadi guru, tapi kemudian malas belajar. Pemimpi yang mudah bosan, yang tertarik pada banyak hal tapi tidak punya hobi. Itulah, kenapa aku tidak berbakat dalam bidang apapun. || Terima kasih sudah mampir. ||
Jumat, 22 Februari 2019
Merajut #2: Hasil-hasil Malpraktek
Setelah meyakinkan diri untuk terus menghabiskan benang rajut yang sudah
terlanjur dibeli beberapa abad yang lalu.... *jiahhhh, lebay*, beginilah
penampakan-penampakan hasil malpraktek merajut ala-ala ngikutin tutorial di
youtube.
01simplerajut_ar |
Yang pertama adalah dompet koin super mini pesanan emak. Ya, emak adalah yang pertama-tama yakin request dibikinin dompet tanpa rasa curiga hasilnya bakalan beneran mini. Setelah jadi, emak pun komplain, bahwasannya tangan beliau tidak bisa masuk. Walhasil, duit yang sudah di dalam pun dikeluarkan dengan cara dicutik-cutik. Meski begitu, emak tetap memakainya sampai saat ini. 😁😁
02simplerajut_ar |
Yang kedua adalah benang kuning yang dirajut tanpa perhitungan. Yang penting ngiket aja ngikutin tutorial di youtube. Meski penyak penyok di berbagai sisi, setelah dikasih furing dan resleting, pouch ini pun masuk lah ke kategori layak pakai, (layak pakai untuk diri sendiri). Akhirnya aku gunakan pouch ini untuk menyimpan aksesories merajut seperti ring, jarum, pembatas, serta aksessories kecil lainnya biar nggak tercecer dan hilang.
Yang ketiga adalah bentuk penyempurnaan dari yang kedua dengan sedikit fariasi warna. Masih belum bisa dikatakan sukses, tapi akhirnya ditaksir mbakyuku yang notabene suka warna pink. Hehehe.... Kamsia kamsia my sister.... 👏
Hasil malpraktek keempat sebenarnya sudah dibuat dengan penuh perhitungan dan dengan kehati-hatian yang paripurna. Tapi ya gitu... tetep aja terlihat aneh. Untungnya perhitungan tingginya pas, sesuai dengan ukuran ponsel androidku. Alhamdulillaah, setidaknya bisa dipakai dan tidak mubadzir. Abaikan bunga-bunga yang gagal dibentuk itu. *Apa??? kalian tidak berpikir bahwa itu adalah bunga???* Bhaiqqlahh.... 😒
Terakhir. Dengan sisa-sisa benang yang ada, akupun membeli benang lagi warna ungu. Sekarang pouch ini masih plesir di Jakarta karena suatu tragedi tak berdarah yang terjadi di tempat pemasangan inner dan resleting. Tak apa, namanya juga ketidaksengajaan, itu bisa menimpa siapa saja, kapan saja dan di mana saja. Tadinya mau diganti benang, biar aku bisa bikin lagi. Tapi aku menolak dan memilih menanti si belang ini kembali. Hehehe... Penantian adalah bagian dari proses. *Kataku*
Demikianlah, 5 produk malpraktekku yang.... ya.... gimana ya.... Gitu lah pokoknya. Malu sebenernya diposting dalam blog gini. Tapi demi blog yang sedang tidak ada konten, boleh lah...boleh lah... 🙈🙈🙈 (Boleh lah menahan malu).
Maka.... demi belajar, belajar dan belajar lagi, sekarang kebiasaanku pun sedikit bergeser. Dari yang demen beli buku, ke demen beli benang. Mudah-mudahan saja, nasib benang-benang yang terbeli kali ini tak berakhir ngramat di kotak atas lemari lagi. Heuheuheu....🤭🤭🤭
Label:
Merajut
Mahasiswa abadi dari sebuah Universitas Kehidupan (UK) yang pernah bercita-cita jadi guru, tapi kemudian malas belajar. Pemimpi yang mudah bosan, yang tertarik pada banyak hal tapi tidak punya hobi. Itulah, kenapa aku tidak berbakat dalam bidang apapun. || Terima kasih sudah mampir. ||
Rabu, 30 Januari 2019
3 Jurus Jitu Menyelamatkan Kenaikan Gaji
Januari 2019 hampir berakhir, adakah yang sedang ketar-ketir, dag dig dug menanti gaji bulan ini? Kira-kira naik berapa ya? Berarti gaji tambah besar donk?
"Ah, apalah artinya kenaikan gaji, kalau kebutuhannya pun makin banyak."
Pernah berujar demikian? Saya pernah. Bahkan setelah ditambah bonus pun, gaji tetap habis tiap bulannya. Untuk ini lah untuk itu lah. Jangankan bisa nabung, bisa bertahan sampai gajian berikutnya tanpa harus ada adegan hutang ke temen saja sudah bersyukur banget.
Dan setelah sekian tahun bekerja, akhirnya saya sadar. Bahwa ternyata menabung itu penting pake banget. Bayangin jika kita mendadak butuh dana cepat. Pinjam teman atau hutang bank mungkin tidak akan sulit, tapi apa iya kita akan selalu hidup dengan pola demikian?
Maka, mari sama-sama kita belajar menyelamatkan kenaikan gaji tahun ini demi masa depan financial yang lebih baik. Karena jika kita cermati lebih dalam, kenaikan gaji itu biasanya berbanding lurus dengan kenaikan gengsi/keinginan, bukan kebutuhan.
Berikut langkah-langkah yang bisa kita ambil dalam rangka menyelamatkan kebocoran keuangan ala karyawan:
1. Belikan Aset Riil
Bagi kebanyakan tangan manusia, uang tunai itu bikin gatel. Maka dari itu, membeli aset riil adalah solusi paling tepat untuk menyimpan tabungan kita. Biasanya, kaum hawa terutama para emak-emak akan memilih perhiasan sebagai keputusan paling tepat. Tidak salah memang, meski kita cenderung rugi saat dijual kembali, namun perhiasan terbukti efektif sebagai salah satu cara penyimpanan uang dibandingkan barang lain.
2. Simpan Pada Rekening Terpisah
Bagi yang gajinya biasa melalui transfer, pasti akan susah untuk menyimpan uang pada rekening yang sama. Apalagi bagi yang suka gesek-gesek saat belanja. Wahh, bisa celaka 12 kalau uang tabungan nggak ditaruh di rekening khusus.
Membuka rekening Tabunganku di bank yang sama dengan rekening aliran dana gaji merupakan cara lain yang bisa kita ambil. Salah satu kelebihan rekening Tabunganku di banyak bank adalah tidak bisa melakukan debit, transfer antar bank, bahkan ada yang tidak mengeluarkan kartu ATM. Kejam memang, namun aman untuk menyimpan uang.
Cara lain adalah kita bisa membuka rekening Tabungan Berencana. Jadi saldo tabungan kita akan dipotong otomatis oleh pihak bank setiap bulannya. Dipindahkan ke rekening Tabungan Berencana yang tidak bisa diambil sewaktu-waktu. Kita hanya bisa mengambil setelah jatuh tempo. Misal satu tahun, dua tahun atau sekian tahun kemudian, sesuai kesepakatan/perjanjian kita dengan pihak bank saat pertama kali membuka rekening Tabungan Berencana tersebut.
3. Tabungan Emas Pegadaian
Mungkin banyak yang sudah merasakan nikmatnya nabung emas di pegadaian. Tapi mungkin banyak juga yang belum tahu bahwa pegadaian kini bisa mengeluarkan nomor rekening yang isi tabungannya adalah emas.
Jadi, untuk mengamankan kenaikan gaji bulanan kita, tidak ada salahnya kita membuka rekening Tabungan Emas Pegadaian di Gerai Pegadaian terdekat. Kita bisa menabung mulai dari 0,01 gram emas. Jika harga emas per gramnya adalah Rp 600.000,- maka kita bisa menabung mulai dari Rp 6.000,- saja. Info lengkapnya bisa dibaca di website pegadadaian: klik di sini.
Saat membeli, kita akan dikenakan kurs beli. Sedangkan saat menjual kita akan dikenakan kurs jual. Hampir seperti jual beli dolar. Tapi ini emas. Resiko untung rugi tetap ada, tapi, setidaknya cara ini terbukti ampuh untuk menahan uang tabungan tetap di tempat. Tidak pecicilan ke mall-mall maupun toko online. Hehehe
Bhaiklahh.... demikian tiga jurus jitu menyelamatkan kenaikan gaji bulanan ala karyawan yang bisa saya sampaikan pada kesempatan kali ini.
Semoga bermanfaat.💦
2. Simpan Pada Rekening Terpisah
Bagi yang gajinya biasa melalui transfer, pasti akan susah untuk menyimpan uang pada rekening yang sama. Apalagi bagi yang suka gesek-gesek saat belanja. Wahh, bisa celaka 12 kalau uang tabungan nggak ditaruh di rekening khusus.
Membuka rekening Tabunganku di bank yang sama dengan rekening aliran dana gaji merupakan cara lain yang bisa kita ambil. Salah satu kelebihan rekening Tabunganku di banyak bank adalah tidak bisa melakukan debit, transfer antar bank, bahkan ada yang tidak mengeluarkan kartu ATM. Kejam memang, namun aman untuk menyimpan uang.
Cara lain adalah kita bisa membuka rekening Tabungan Berencana. Jadi saldo tabungan kita akan dipotong otomatis oleh pihak bank setiap bulannya. Dipindahkan ke rekening Tabungan Berencana yang tidak bisa diambil sewaktu-waktu. Kita hanya bisa mengambil setelah jatuh tempo. Misal satu tahun, dua tahun atau sekian tahun kemudian, sesuai kesepakatan/perjanjian kita dengan pihak bank saat pertama kali membuka rekening Tabungan Berencana tersebut.
3. Tabungan Emas Pegadaian
Mungkin banyak yang sudah merasakan nikmatnya nabung emas di pegadaian. Tapi mungkin banyak juga yang belum tahu bahwa pegadaian kini bisa mengeluarkan nomor rekening yang isi tabungannya adalah emas.
Jadi, untuk mengamankan kenaikan gaji bulanan kita, tidak ada salahnya kita membuka rekening Tabungan Emas Pegadaian di Gerai Pegadaian terdekat. Kita bisa menabung mulai dari 0,01 gram emas. Jika harga emas per gramnya adalah Rp 600.000,- maka kita bisa menabung mulai dari Rp 6.000,- saja. Info lengkapnya bisa dibaca di website pegadadaian: klik di sini.
Saat membeli, kita akan dikenakan kurs beli. Sedangkan saat menjual kita akan dikenakan kurs jual. Hampir seperti jual beli dolar. Tapi ini emas. Resiko untung rugi tetap ada, tapi, setidaknya cara ini terbukti ampuh untuk menahan uang tabungan tetap di tempat. Tidak pecicilan ke mall-mall maupun toko online. Hehehe
Bhaiklahh.... demikian tiga jurus jitu menyelamatkan kenaikan gaji bulanan ala karyawan yang bisa saya sampaikan pada kesempatan kali ini.
Semoga bermanfaat.💦
"Keep calm and mari menabung."
💰 simpleannia.blogspot.com 💰
Label:
Keuangan
Mahasiswa abadi dari sebuah Universitas Kehidupan (UK) yang pernah bercita-cita jadi guru, tapi kemudian malas belajar. Pemimpi yang mudah bosan, yang tertarik pada banyak hal tapi tidak punya hobi. Itulah, kenapa aku tidak berbakat dalam bidang apapun. || Terima kasih sudah mampir. ||
Senin, 07 Januari 2019
[Review] 11:11 - Albuk Kedua Fiersa Besari
11:11 adalah album Bung Fiersa pada tahun 2012, yang kemudian dihadirkan kembali sebagai albuk (album buku). Sekaligus menjadi karya tulis Bung yang kelima setelah Garis Waktu, Konspirasi Alam Semesta, Catatan Juang dan Arah Langkah.
11:11 resmi diluncurkan ke publik pada tanggal 11 November 2018 kemarin. Hmmm, matching banget ya angkanya. 😁
Sedikit bercerita...
Sebenarnya, ini adalah buku yang hendak aku lewatkan. Jadi, beberapa bulan sebelum resmi dipasarkan, aku benar-benar tidak tertarik untuk membacanya. Saat itu mood bacaku sedang menurun drastis. Di rumah juga ada beberapa buku yang sudah terlanjur dibeli namun tak kunjung dibaca. Rasa-rasanya aku terjangkit virus tsundoku.
Tapi...... pas hari H peluncuran buku kelima Bung Fiersa ini, aku tak berdaya. Putar balik 180°. Langsung buka-buka akun tobuline (toko buku online) di Instagram. Berharap masih ada yang menerima preorder lengkap dengan CD lagu dan tanda tangan Bung Fiersa.
Alhamdulillah, aku masih beruntung. *nyengir kuda* Dan berkat 11:11, mood bacaku pun kembali.
***
Baiklah, mari kita review perlahan, buku yang aku beli seharga sembilan puluh lima ribu rupiah ini (harga sudah termasuk ongkir).
Detail Buku
Judul: 11:11
Penulis: Fiersa Besari
Penyunting: Juliagar R. N.
Penyunting Akhir: Fenisa Zahra
Desainer Cover: Budi Setiawan
Penata Letak: Didit Sasono
Cetakan Pertama: Tahun 2018
Jumlah Halaman: vi + 302 halaman
Dimensi Buku: 13 x 19 cm
Diterbitkan pertama kali oleh: mediakita
Review
Jika melihat covernya, kita pasti sepakat, bahwa ini sangat mirip dengan Konspirasi Alam Semesta. Hanya beda degradasi warnanya saja.
Quotes
Bukan Fiersa Besari namanya, jika dalam karya-karyanya tak menyisipkan quote atau kalimat-kalimat ajaib yang bikin baper, galau, mellow atau berujar 'benar juga'. Tapi kali ini aku akan mengutip yang ringan-ringan saja, karena beban hidup kita sepertinya sudah berat. Kita??
Baiklah, mari kita review tipis-tipis kutipan menarik apa saja yang ada dalam 11:11.
Check this out...
"Kadang, kita terlalu fokus sama yang besar, sampai lupa melihat yang kecil."
"Bereskan apa yang perlu dibereskan. Agar tidak ada lagi keraguan."
"Memiliki pendengar yang tahu kapan harus berbicara dan kapan harus diam itu menyenangkan."
"Uang yang hilang bisa diganti, namun waktu yang hilang Takan pernah bisa kembali."
"Waktu enggak akan menunggu. Lepaskan yang sudah hilang, hargai yang masih ada."
"Bukan seberapa lama hidup ini yang dihitung, tapi seberapa berarti kita menghabiskannya."
"Dengan sendirinya, seiring waktu, manusia memang akan melupakan segala sesuatu."
"Manusia itu banyak sekali. Semua manusia pasti punya masalah."
"Sebetulnya, tidak perlu buku untuk menjadi bijaksana. Cuma perlu merasakan hidup susah."
"Putri raja ataupun bukan, titah perempuan menjelma sabda bagi lelaki yang mempunyai perasaan lebih terhadapnya."
"Lanjutkan hidupmu dengan penuh syukur."
Baiklah, mari melanjutkan hidup kita dengan penuh syukur. Dan untuk pembaca yang sedang mencari atau menanti jodoh, Bung Fiersa punya quote pamungkas nih, sekaligus sebagai penutup artikel ini... Terima kasih sudah mampir. 🙏
Tapi...... pas hari H peluncuran buku kelima Bung Fiersa ini, aku tak berdaya. Putar balik 180°. Langsung buka-buka akun tobuline (toko buku online) di Instagram. Berharap masih ada yang menerima preorder lengkap dengan CD lagu dan tanda tangan Bung Fiersa.
ttd Bung Fiersa |
Alhamdulillah, aku masih beruntung. *nyengir kuda* Dan berkat 11:11, mood bacaku pun kembali.
***
Baiklah, mari kita review perlahan, buku yang aku beli seharga sembilan puluh lima ribu rupiah ini (harga sudah termasuk ongkir).
Detail Buku
Judul: 11:11
Penulis: Fiersa Besari
Penyunting: Juliagar R. N.
Penyunting Akhir: Fenisa Zahra
Desainer Cover: Budi Setiawan
Penata Letak: Didit Sasono
Cetakan Pertama: Tahun 2018
Jumlah Halaman: vi + 302 halaman
Dimensi Buku: 13 x 19 cm
Diterbitkan pertama kali oleh: mediakita
Review
Jika melihat covernya, kita pasti sepakat, bahwa ini sangat mirip dengan Konspirasi Alam Semesta. Hanya beda degradasi warnanya saja.
Berisi
11 cerita dan 11 lagu, 11:11 merupakan albuk (album buku) kedua karya
beliau setelah Konspirasi Alam Semesta. Meskipun demikian, cerita dari kedua buku tersebut tidaklah saling berkaitan satu sama
lain, sehingga bisa kita menikmatinya secara terpisah.
11 Cerita yang dihadirkan Bung Fiersa dalam buku ini juga tidak saling berhubungan. Ada yang berakhir bahagia, ada yang berakhir sedih. Tiap kisah punya nyawanya masing-masing. Ada yang bikin dahi berkenyit, ada yang bikin cengar cengir, dan ada yang bikin mellow. Asikin aja semuanya.
11 Cerita yang dihadirkan Bung Fiersa dalam buku ini juga tidak saling berhubungan. Ada yang berakhir bahagia, ada yang berakhir sedih. Tiap kisah punya nyawanya masing-masing. Ada yang bikin dahi berkenyit, ada yang bikin cengar cengir, dan ada yang bikin mellow. Asikin aja semuanya.
Quotes
Bukan Fiersa Besari namanya, jika dalam karya-karyanya tak menyisipkan quote atau kalimat-kalimat ajaib yang bikin baper, galau, mellow atau berujar 'benar juga'. Tapi kali ini aku akan mengutip yang ringan-ringan saja, karena beban hidup kita sepertinya sudah berat. Kita??
Baiklah, mari kita review tipis-tipis kutipan menarik apa saja yang ada dalam 11:11.
Check this out...
"Kadang, kita terlalu fokus sama yang besar, sampai lupa melihat yang kecil."
"Bereskan apa yang perlu dibereskan. Agar tidak ada lagi keraguan."
"Memiliki pendengar yang tahu kapan harus berbicara dan kapan harus diam itu menyenangkan."
"Uang yang hilang bisa diganti, namun waktu yang hilang Takan pernah bisa kembali."
"Waktu enggak akan menunggu. Lepaskan yang sudah hilang, hargai yang masih ada."
"Bukan seberapa lama hidup ini yang dihitung, tapi seberapa berarti kita menghabiskannya."
"Dengan sendirinya, seiring waktu, manusia memang akan melupakan segala sesuatu."
"Manusia itu banyak sekali. Semua manusia pasti punya masalah."
"Sebetulnya, tidak perlu buku untuk menjadi bijaksana. Cuma perlu merasakan hidup susah."
"Putri raja ataupun bukan, titah perempuan menjelma sabda bagi lelaki yang mempunyai perasaan lebih terhadapnya."
"Lanjutkan hidupmu dengan penuh syukur."
Baiklah, mari melanjutkan hidup kita dengan penuh syukur. Dan untuk pembaca yang sedang mencari atau menanti jodoh, Bung Fiersa punya quote pamungkas nih, sekaligus sebagai penutup artikel ini... Terima kasih sudah mampir. 🙏
"Orang bilang, jodoh takan kemana. Aku rasa mereka keliru. Jodoh akan kemana-mana terlebih dahulu sebelum akhirnya menetap.
Ketika waktunya telah tiba, ketika segala rasa sudah tidak bisa lagi dilawan, yang bisa kita lakukan hanyalah merangkul tanpa perlu banyak kompromi."
***
📚 simpleannia.blogspot.com 📚
Baca Juga:
- [ Review ] Garis Waktu - Fiersa Besari
- [ Review ] Catatan Juang - Fiersa Besari
- Antara RINDU dan GARIS WAKTU (sebuah perjalanan menghapus luka)
Label:
Dari Sebuah Buku,
Novel,
Quotes
Mahasiswa abadi dari sebuah Universitas Kehidupan (UK) yang pernah bercita-cita jadi guru, tapi kemudian malas belajar. Pemimpi yang mudah bosan, yang tertarik pada banyak hal tapi tidak punya hobi. Itulah, kenapa aku tidak berbakat dalam bidang apapun. || Terima kasih sudah mampir. ||
Langganan:
Postingan (Atom)