Jumat, 14 Juli 2017

[Review] Jilbab Traveler Love Sparks In Korea

Love Sparks In Korea


“Aku mencintaimu, dan itu fakta.”

“Kamu mencuri mimpi-mimpiku dan aku suka.”

“Jangan katakan cinta pada burung-burung sebelum kau yakin tumbuh sayap yang menerbangkan hasratmu pada cinta-Nya.”

***

Judul Buku : Jilbab Traveler – Love Sparks In Korea
Penulis : Asma Nadia
Cetakan Pertama : Oktober 2015
Jumlah Halaman : viii + 380 hlm
Penerbit : AsmaNadia Publishing House

***

Tiga kalimat romantis yang tertera pada halaman cover menjadi magnet tersendiri untukku kemudian memboyong novel berukuran 20,5 x 14 cm ini. Memindahkannya dari rak toko buku ke rak di pojokan kamarku yang sempit. Terlepas dari kata KOREA yang tercetak dengan ukuran paling besar di antara kata judul yang lain.

Sebelumnya ‘The Jilbab Traveler’ karya Asma Nadia dkk sudah berlabuh lebih dulu dari ekspedisi. Itu pun dengan riwayat yang di luar ekspektasi. Kapan-kapanlah aku ceritakan. Hehehe…

Kembali ke lap-top… (ala-ala Tukul Arwana)

Love Sparks In Korea menceritakan kisah gadis 24 tahun bernama Rania Timur Samudra yang berpetualang menjelajah berbagai negara di dunia. Jilbab traveler adalah sebutan untuk dirinya yang juga seorang penulis terkenal di tanah air.

Ada banyak negara yang diceritakan sebagai bagian dari pengalaman Rania keliling dunia.Tapi pada inti cerita, ada 3 negara yang menjadi  latar terjadinya kisah segi sekian antara dirinya, Hyun Geun, Ilhan, Chin Sun,  Jeong Hwa, dan Alvin (mungkin). Ketiga negara tersebut adalah Nepal, Indonesia dan Korea.

***
simpleannia.blogspot.com

Plot:

Rania Timur Samudra adalah anak bungsu dari tiga bersaudara. Rania kecil hidup dan tumbuh di pinggiran rel kereta api, membuatnya memulai mimpi menjelajah dunia berkat dongeng-dongeng yang diceritakan sang ayah tentang Ibnu Batuttah. Tubuh yang lemah karena penyakit serta serangkaian pengobatan yang harus ia lakoni sejak kecil terpaksa membuatnya meninggalkan bangku kuliah. Sekaligus memupus semangatnya menggapai asa.

Menjadi seorang penulis bukanlah hal yang ia rencanakan sedari awal. Namun ternyata Allah Maha Kuasa, belasan buku karya Rania yang diterbitkan mengantarkannya menjadi penulis terkenal dan membawa mimpinya kembali.

Berbagai negara dari belahan benua telah ia jelajahi sebagai solo traveler. Keterbatasan fisiknya tak menyurutkan tekad untuk terus menelusuri keindahan ciptaan Allah yang terhampar di muka bumi. Perjalanan yang juga ia dedikasikan sebagai jalan dakwah. Menjadi duta Islam di negeri yang masih memandang islam dengan tatapan aneh, di samping duta Indonesia tentunya.

Banyak yang Rania dapatkan dari petualangannya sebaga backpacker.  Pengalaman, teman baru, hingga keluarga. Cinta?? Ah, itu bukan tujuan Rania. Selain memang belum ada lelaki yang berhasil menyentuh hatinya. Lelaki yang memberinya rasa nyaman sesuai kata ayahnya. Namun sindiran demi sindiran dari keluarganya tentang pernikahan cukup mengusik pikiran Rania.

Hingga suatu hari, karena keteledorannya sendiri, tas ransel miliknya dibawa kabur orang saat di Nepal. Rania berusaha mengejar sambil terus berteriak, menyusuri jalanan yang padat dengan lalu lintas yang semrawut. Namun langkahnya tak sebanding dengan kecepatan si pencopet. Hingga akhirnya seorang pemuda muncul, mengejar, dan mendapatkan tas Rania kembali.

Adalah Hyun Geun…

Pria Korea dengan penampilan urakan, rambut sebahu yang diikat, serta kumis dan jenggot yang tak kalah berantakan dengan gaya berpakaiannya. Pria yang mendedikasikan hatinya untuk Chin Sun seorang dalam balutan cinta yang hitam putih.

Bersama Jeong Hwa (anak dari bosnya) serta Alvin (sahabatnya) Hyun Geun menjelajah sisi lain dari Nepal, membuatnya bertemu lagi dengan Rania. Dan di hari ketida pertemuannya, ia menyatakan rasa sukanya pada Rania. Gadis yang ia anggap membawa kembali warna hidupnya. Namun kejadian tak terduga yang menimpa Rania membuat pernyataannya mengambang.

Hingga waktu sekali lagi mempertemukan mereka di Korea saat Rania mengikuti study kepenulisan di sana. Dan fotografi adalah salah satu hal yang mendekatkan mereka. Rania dengan kamera pocketnya serta Gyun Heun dengan kamera DSLRnya.

Tak hanya Hyun Geun, di tanah air ada Ilhan si phobia ketinggian yang menantikan Rania. Yang memendam perasaan cintanya bertahun-tahun. Pria yang mendapat dukungan 100% dari mama Rania, serta kakak-kakaknya. Pria yang melawan rasa takutnya demi terbang menyusul Rania ke Korea, melamarnya dengan sempurna.

Belum lagi Jong Hwa yang menaruh hati pada Hyun Geun, serta selalu mengancam bunuh diri jika cintanya ditolak.

Bumi dan segala isinya memang selalu menimbulkan rasa takjub. Tapi cinta yang Allah sematkan pada ruang kecil bernama hati, ternyata lebih meluapkan ketakjubannya dan sensasi kemahabesaran-Nya.

Dan Rania, di manakah Allah menyiapkan titik perhentian bagi petualangannya?

Apakah kemungkinan perbedaan agama yang dikhawatirkan Rania mengantarnya pada pilihan yang tepat?

Lalu, bagaimana dengan Chin Sun?

Semua akan terjawab di Korea. Negeri di mana Hyun Geun, Chin Sun dan Jeong Hwa berasal.

***

simpleannia.blogspot.com

Review:

Membaca Love Sparks In Korea, rasanya seakan mendapat self reminder untuk senantiasa mengingat Allah dalam keadaan apapun. Tetap percaya bahwa Allah selalu mempunyai rencana yang lebih baik bagi hamba-hambanya yang beriman. Juga segala kebaikan yang kita dapatkan, sejatinya adalah pemberian dari Allah. Begitulah yang Rania yakini, dan saya setuju.

Rania dan Hyun Geun sama-sama memiliki karakter yang kuat - sisi yang paling saya suka dari novel ini. Rania yang meski lemah secara fisik tapi teguh dalam pendirian, berjiwa petualang dan tetap berpegang teguh pada aturan islam. Hyun Geun yang meski urakan namun memiliki sisi lembut dan romantis tanpa menghilangkan kesan tegas sebagai laki-laki.

Novel ini juga sarat akan pelajaran hidup. Tentang keluarga, tentang impian, tentang persahabatan, tentang bertahan di negeri orang, tentang tips n trik menjadi backpacker, dan tentang pentingnya menjaga iman, apalagi di negeri yang mana islam masih menjadi minoritas.

Dibalut dengan kisah yang bikin deg-degan dan bertanya-tanya apa yang akan terjadi selanjutnya, serta plot lokasi yang meloncat-loncat dari negeri satu ke negeri lainnya menjadikan Love Sparks in Korea sangat patut untuk diangkat ke layar lebar. ( Btw meski sudah difilmkan setahun lalu, hingga saya selesai membaca novel ini, saya belum juga menonton filmnya)

Banyak sekali kejutan-kejutan  yang muncul di akhir cerita. Sepertinya penulis tahu betul bagaimana mempermainkan perasaan sang pembaca. Bagi yang mudah baper, sediain tisu deh. Karena endingnya bener-bener sukses bikin mata panas dan berembun. Belum lagi selingan quotes dan kalimat romantis yang mengawali sub judul dalam novel ini.

Aaarrrrrgggghhhhh pokoknya bikin greget nie novel.  WAJIB BACA…  

***

Quotes tokoh terkenan dalam novel  Jilbab Traveler – Love Sparks In Korea:
                                 

“Traveling, it leaves you speechless, then turn you into a storyteller.” (Ibnu Batutah)

“Berjalanlah di (muka) bumi, maka perhatikanlah bagaimana Allah menciptakan (manusia) dari permulaannya, kemudian Allah menjadikannya sekali lagi. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS Al-Ankabut: 20)

“Every book is different with it’s own personality just like children.” (Cassandra Clare)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar