Rabu, 31 Januari 2018

Pelarian??


Bagiku,
Kopi, adalah pelarian
Buku, adalah pelarian
Musik, adalah pelarian
Film-film, drama dan media sosial,
adalah pelarian.

Aku jadi curiga,
jangan-jangan,
hidup yang selama ini aku jalani,
adalah juga pelarian.

Purwokerto, 31 Januari 2018

Kamis, 18 Januari 2018

Menjadi Cantik Dalam 2 Minggu Dengan Air Putih #2




Beberapa waktu lalu aku sempat mereview buku karya Yoo Taiwoo yang berjudul Menjadi Cantik Dalam 2 Minggu Dengan Air Putih (Bisa dibaca di sini)

Tentunya syarat dan ketentuan berlaku dong gaes. Salah satunya dan yang terpenting adalah kebiasaan meminum air putih sebanyak 2 liter per hari. Dan untuk menjalankan misi ini kita sebaiknya mengenali tipe kita terlebih dahulu dan melakukannya sesuai dengan instruksi. Karena buku ini menyasar pada wanita sebagai target marketnya, dibahaslah 5 tipe wanita yang jarang/tidak minum air.

So, Let’s check this out….

1. Wanita yang Sangat Jarang Minum
Tipe ini harus diberi target minum dalam satu hari dan harus meningkatkannya secara berkala.

Pada hari pertama mungkin hanya dapat meminum air putih sebanyak 300 ml, tak apa, tingkatkan saja hingga 500 ml per hari selama tiga hari. Lalu tambah lagi hingga mencapai 1.000 ml dalam sehari. Usahakan menambah jumlah sebanyak 500 ml setiap tiga hari hingga mencapai batas normal yaitu 2.000 ml sehari.

Jika merasa tidak sanggup maka boleh menguranginya sedikit. Cara meminumnya juga tidak bergantung pada tempat dan jenis makanan. Tidak masalah meminumnya setelah atau pada saat makan.

2. Wanita yang Hanya Minum Minuman Ringan
Menurut Dokter U, wanita-wanita seperti ini sudah kecanduan minuman ringan sehingga tidak minum air. Menghentikan mereka dari kecanduan minuman ringan akan sangat sulit.

Saran dari Dokter U simple saja. Yaitu minum 2 gelas air putih setiap kali minum minuman ringan. Minuman ringan yang dimaksud di sini adalah kopi, teh, jus, minuman berion, minuman berenergi, dan minuman lain.

Instruksi ini sederhana, tetapi tidak semudah membalikkan telapak tangan. Hasilnya akan terlihat nyata setelah dua minggu.

3. Wanita yang Lebih Banyak Minum Minuman Ringan daripada Air
Kepada mereka, Dokter U menyarankan jika minum segelas minuman ringan maka ditambah /diikuti dengan minum dua gelas air putih.

Wanita tipe ini juga tidak mudah untuk melakukan perubahan dalam sekejap, jadi lakukan dengan perlahan-lahan tetapi sungguh-sungguh. Cobalah untuk selalu memesan air putih bersama minuman ringan. Setelah dua minggu berlalu, maka akan terbiasa untuk meminum 2 liter air setiap hari.

4. Wanita yang Sedang Berdiet
Pola makan wanita ini sangat rumit dan tidak beraturan. Terkadang mereka minum air saja selama satu hari, menahan lapar pada hari esoknya, tetapi makan pada porsi yang besar pada hari yang lain. *waaahhh aku banget ini. Xixixi…*

Solusi bagi tipe ini sulit ditentukan karena jumlah air dan minuman yang mereka konsumsi tidak pasti. Akan tetapi solusi makan mereka jauh lebih mudah ditentukan. Maka, pada tipe ini ditekankan pada penambahan air saat makan. Yaitu minum segelas air sebelum makan dan dua gelas air pada saat makan.

Selain itu, dianjurkan untuk minum segelas air sebelum makan kudapan. Apabila kudapan itu cukup banyak, boleh juga minum air di tengah aktivitas makan. Solusi tersebut dapat membantu menurunkan berat badan karena asupan air lebih banyak daripada jumlah makanan.

5. Wanita Peminum Minuman Keras
Pada tipe ini, menurut Dokter U, mereka jarang makan dan minum karena perut mereka telah dikenyangkan oleh minuman keras. Padahal, Di dalam tubuh, alcohol menghilangkan air sehingga mengakibatkan dehidrasi.

Solusi untuk tipe ini adalah minum dua gelas air setiap minum segelas minuman keras. Gunakan gelas air dengan ukuran yang sama dengan gelas minuman keras.

Apabila kebiasaan ini dilakukan dengan tekun selama 2 minggu, maka kebiasaan mengkonsumsi minuman keras akan berkurang, dan akan mulai terbiasa meminum dua liter air putih.

***
Demikianlah lima tipe wanita yang tidak/jarang minum air putih beserta solusi untuk mencapai 2 liter per hari sesuai kebutuhan tubuh. Jadi, kamu termasuk tipe yang mana??

P.S : Air putih yang dimaksud adalah air bening ya gaes…
Thankyou, semoga bermanfaat.

Senin, 15 Januari 2018

Serius, Lupa!


Ketik…
Backspace…
Ketik lagi…
Backspace lagi…
Ketik ketik ketik…
Blok… Delete…

Gitu aja terus, sampe akhirnya klik tanda silang merah di pojokan.

Aish… Aras-arasen mau nulis apa. Padahal, tadi pas  di jalan udah fix banget dapat bahan. Eh, giliran udah di depan notebook malah lupa. Serius, ngga enak banget jadi pelupa.

Ada yang pernah ngalamin kaya gini??

Apa??? Sering?! 
*Ini hatiku yang ngejawab ya... 😀😀🙈🙈

***

Hmmm, calm down dan 'klik'. >> Buka lagi halamannya. 

Alhamdulillaah…. Mari bersyukur saja dulu, meski banyak hal yang mendadak terlupakan. Setidaknya hari ini aku punya waktu untuk berkunjung ke rumah sendiri. Ya, blog ini adalah rumahku di dunia maya.

Kenapa? Karena menurutku ini adalah tempat ternyaman (di dunia maya) yang aku miliki untuk menuangkan kata-kata yang macek di kepala. 

Tahu, apa itu ‘macek’? kalau aku mengartikannya si numpuk/berhenti. Coba kita tanya google translate…

simpleannia.blogspot.com


It’s mean 'macet'.


Ya intinya itu deh. Jadi, blog itu semacam media bagiku. Tempatku menuangkan apa-apa yang tak bisa aku sampaikan langsung kepada orang lain.

Daaaann, sekiranya cukup sekian saja ngalor ngidulnya. Mudah-mudanan nanti atau lusa ingatanku sudah pulih.😀😀😁

*Oke gaes. See ya…💦

Senin, 08 Januari 2018

[REVIEW] Catatan Juang - Sebuah Konspirasi Alam Semesta



Judul Buku : Catatan Juang

Penulis : Fiersa Besari

Penyunting : Juliagar R. N.

Penyunting Akhir : Agus Wahadyo

Desainer Cover : Budi Setiawan

Lettering : @deanurrizkir

Penata Letak : Didit Sasono

Diterbitkan pertama kali oleh : mediakita

Cetakan Pertama : Tahun 2017

Jumlah Halaman : vi + 306 halaman

Catatan Juang’ adalah buku ketiga karya Fiersa Besari dan merupakan sempalan dari novel sebelumnya yang berjudul ‘Konspirasi Alam Semesta’ yang dapat kita nikmati secara terpisah. Hanya saja, pasti bakalan penasaran kalau udah baca buku ini, tapi belum baca Konspirasi Alam Semesta. Kalau kamu ngga setuju, itu urusanmu. Hehehe… Ketularan jargonnya Bung Fiersa nih…

Pada buku berdimensi 13 x 19 cm ini juga ada beberapa sempalan quote dari karya pertamanya yang berjudul ‘Garis Waktu’. Tapi, meskipun ditulis dan dibaca berkali-kali pun rasanya masih asik aja, nggak bosan. Mungkin karena kata-katanya yang enteng dan masuk sama realita yang banyak kita lihat di jaman now. *jiahhh*

Lebih tepatnya si karena aku merasa setuju dengan apa-apa yang Bung Fiersa sampaikan. Seolah beliau tahu betul apa-apa yang telah aku lalui, paham betul apa-apa yang aku pikirkan, dan mengerti betul apa-apa yang aku inginkan. Ah, apakah ini semacam konspirasi alam semesta? *xixixi*

Pada kisah 300 halaman ini (karena 6 halaman terakhir berisi ucapan terima kasih dan biografi penulis), masih seperti biasa, penulis selalu menyisipkan pesan-pesan sosial dan humanisme. Kali ini melalui Kasuarina atau Suar – sang tokoh utama yang menemukan sebuah buku ‘Catatan Juang’ saat dirinya hendak turun dari angkot. Alih-alih mencari siapa pemilik aslinya, Suar justru keterusan membaca isinya dan mulai terinspirasi dengan apa-apa yang catatan itu kemukakan.

Lalu melalui Dude – seorang aktivis sosial, pegiat seni, keturunan Batak yang mencoba keberuntungannya membuka kedai kopi.

Juga melalui tokoh-tokoh lain yang berhubugan dengan mereka serta tak ketinggalan melalui buku bersampul merah yang berisi catatan Juang.

Saat membaca novel ini, aku sempat tersihir untuk mengikuti langkah Suar yang menuruti nasihat Juang: keluar dari zona nyaman. Keluar dari hiruk pikuknya perkotaan dan dunia kerja kantoran yang memenjara hidup kita. Lalu mencoba menikmati alam raya yang masih asri nan indah, mengingat usia manusia yang rata-rata hanya sekitar 60-70 tahun – terlalu sayang untuk dihabiskan di bawah tekanan kerja dan kesibukan yang membuat kita lupa tujuan awal diciptakannya alam dan jagad raya untuk manusia. Hmmm, betul juga.

Resign?? *iya…tidak…iya…tidak…?!*

Ah, setelah kupikir-pikir, keluar dari zona nyaman itu hanya untuk orang-orang yang memang punya pandangan lebih mantap tentang masa depannya, tentang apa yang akan ia lakukan setelah resign, tentang apa yang akan ia lakukan setelah tahu bahwa keluar dari zona nyaman memang benar-benar tidak nyaman, bukan karena terpengaruh oleh novel macam aku. Hahaha *plak!!!* ditampar biar sadar.

Jadi, kusimpan saja dulu alasannya, barangkali besok atau lusa aku benar-benar mantap untuk mengikuti langkah Suar untuk pergi menggapai apa yang sebenarnya aku inginkan.

Bagi yang penasaran seberapa magis kata-kata Bung Fiersa dalam mempengaruhi alam bawah sadar kita tentang realita hidup jaman now, yuk bisa disimak beberapa sempalan Catatan Juang di bawah ini:

***

"Lucu, kita membentuk pola pikir anak kecil agar tumbuh menjadi seperti kita. Padahal, diam-diam kita rindu menjadi anak kecil lagi."
#catatanjuang Hal. 15

"Sebagai seorang perokok saklek, tentu aku memilih untuk cuek bebek, berjudi pada nasib, dan berharap diagnosa dokter tersebut salah. Tapi, aku teringat kelakar seorang sahabat, "Kalau hidup kamu dipenuhi dengan makan engga teratur, asap rokok, serta bergadang, kamu cuma punya dua pilihan: bikin asuransi jiwa, atau mulai berolahraga. Jangan sampai nyusahin keluarga dan orang-orang terdekatmu cuma karena kamu senang menghancurkan diri sendiri." Meski ia cuma bercanda, namun kalimatnya cukup menyentilku."
#catatanjuang Hal.61

"Makanya, aku selalu percaya, orang-orang sukses di dunia ini bukanlah orang-orang berbakat; Melainkan orang-orang yang berjuang tanpa kenal menyerah."
#catatanjuang Hal.66

"Hujan tidak pernah turun dengan maksud yang buruk. Waktu dan keadaanlah yang membuatnya terasa buruk. Ah... bukankah cinta juga begitu?
Aku tertawa sendiri. Kadang sesuatu yang terbaik datang tidak tepat waktu, setelah kita puas bercengkerama dengan rasa kesal dan rasa sesal terlebih dahulu. Ah... bukankah cinta juga begitu?"
#catatanjuang Hal. 70-71

"Kebaikan tidak selalu tentang membagikan harta. Aku seringkali lupa bahwa kita bisa menjadi pembawa kebaikan kecil setiap harinya."
-Suar-
#catatanjuang Hal.72

"Gunung bukanlah tempat untuk pamer, tempat untuk berhitung ketinggian, apalagi tempat untuk menambah jumlah puncak yang sudah kita daki.
Mungkin kita baru akan mengerti esensi dari sebuah perjalanan saat kita sudah tidak lagi melakukan perjalanan cuma untuk dibilang "keren" oleh orang lain; saat kita sudah tidak lagi sibuk mengingat tempat apa saja yang sudah atau belum kita kunjungi.
Bukankah, perjalanan yang seru itu dilihat dari persahabatan yang kita jalin dengan orang-orang baru? Bukankah, perjalanan yang hebat itu diukur dari seberapa banyak pelajaran yang kita ambil dan seberapa banyak kebaikan yang kita berikan?"
#catatanjuang Hal.74

"Karena yang paling menyebalkan dari sebuah "janji" adalah: membuat seseorang menanti dan berekspektasi."
#catatanjuang Hal.78

"Diperhatikan oleh banyak orang itu memang keren. Tetapi, memperhatikan banyak hal itu jauh lebih keren."
#catatanjuang Hal.91

"Zaman boleh instan, diri kita tidak boleh instan. Karena, pada akhirnya, seseorang yang tidak mencapai sesuatu dengan instan, akan selalu tahu caranya bangkit kembali saat dijatuhkan.
#catatanjuang Hal.95-96


***

“Setiap generasi mempunyai kenangannya sendiri-sendiri, dan sungguh menyedihkan melihat banyak orang yang sangat senang melupakan masa lalu. Padahal yang perlu kita lakukan hanyalah mengingat masa lalu dengan persepsi yang tidak menyakitkan.”
#catatanjuang Hal. 116

“Kebaikan pada alam bisa dilakukan dengan hal yang paling sederhana, jangan buang sampah sembarangan, misalnya, terlepas ada yang melihat atau pun tidak.”
#catatanjuang Hal. 136

“Penolakan adalah hal biasa untuk menempa diri kita menjadi manusia luar biasa. Kalau apa-apa langsung diterima, apa asyiknya hidup ini?”
#catatanjuang Hal. 163 dan 162

“Dari mana kita akan belajar kalau sedikit saja sakit hati inginnya cepat-cepat melupakan?”
#catatanjuang Hal. 172

“Sebab kopi mengingatkanku pada cinta yang bertepuk sebelah tangan. Pahit, namum kita tak bisa berhenti menikmatinya.”
– Dude –
#catatanjuang Hal. 177

“Jangan terlalu dipikirkan. Bagian tersulit dari mengerjakan sesuatu adalah memikirkannya terlalu lama.”
#catatanjuang Hal. 187

“… jangan sembarangan menyerahkan hati ketika patah, karena hanya di tangan mekanik yang tepat hati kita akan sembuh. Jadi, tidak perlu terburu-buru. Cinta tidak hadir untuk memuaskan rasa kesepian; cinta hadir untuk menuntaskan pencarian.”
#catatanjuang Hal. 193

“Menulis adalah sebuah kebutuhan agar otak kita tidak dipenuhi oleh feses pemikiran. Maka, menulislah. Entah di buku tulis, daun lontar, prasasti, atau bahkan di media sosial.”
#catatanjuang Hal. 198

***

“Setahuku, bercanda itu seharusnya lucu, bukan menyakitkan.”
#catatanjuang Hal. 202

“Sebuah kepastian yang pahit akan jauh lebih baik daripada keplin-planan yang manis.”
– Suar –
#catatanjuang Hal. 244

“Dan percayalah, cara terkeren untuk menjadi keren adalah dengan tidak berpikir ingin menjadi keren. Karena, takkan mati kau dicaci, takkan kenyang kau dipuji.”
#catatanjuang Hal. 265

“Karena, yang menyenangkan dari menjadi orang dewasa adalah berbagi cerita dan pengalaman pada generasi muda.”
#catatanjuang Hal. 268

***
Epilog:

Buku ini membawaku untuk menilik berbagai jenis cinta dalam kehidupan. Karena cinta itu mencakup banyak hal, cinta kepada Tuhan, cinta kepada alam, cinta pada keluarga, cinta kepada lawan jenis, sahabat, tanah air, dan buku.

Oya, bukankah hobby dan cita-cita juga lahir karena adanya cinta? Jadi teruslah berjuang melakukan kebaikan atas nama cinta. Karena…
Cinta adalah harapan yang membuat segala yang tidak mungkin menjadi mungkin.
Cinta adalah pemutus keputusasaan. Cinta adalah apa  yang semestinya membuat bumi ini berputar.
Para pembenci bisa membunuh kita, melakukannya lagi dan lagi. Tapi mereka takkan bisa menghapuskan harapan, semangat dan ‘cinta’ di dada kita. Sungguh, cinta takkan bisa dibunuh.
#catatanjuang hal. 299

Over all, aku sangat suka bukunya, kata-kata yang dipakai ngga terlalu berat tapi ngena. Mengenai isi novelnya,
Apakah Suar mampu berhasil menjadi sineas setelah memutuskan untuk resign dari karirnya yang cemerlang sebagai sales asuransi di sebuah bank?
Apakah akan ada cerita roman dalam kehidupan Suar?
Lalu, bagaimana Suar dapat menemukan Juang - si pemilik buku catatan yang ia temukan?

Jawabannya: monggo… bisa langsung dibaca buku Catatan Juang – nya. Sudah banyak tersedia di toko buku baik offline maupun online. Atau, jika ada teman yang sudah punya boleh coba untuk dipinjam. Karena membaca tak harus membeli bukan?