Selasa, 28 Maret 2017

[Review] Sepotong Hati yang Baru - Tere Liye

"Ada seseorang dalam hidupmu yang ketika ia pergi, maka ia juga membawa sepotong hatimu."

Judul Buku : Sepotong Hati yang Baru
Penulis : Tere Liye
Cetakan Pertama : Tahun 2012
Penerbit : Mahaka Publishing

Sudah punya dong novel best seller karya Darwis Tere Liye yang satu ini? Atau setidaknya sudah pernah baca. Ya kaan...? Kalo belum yuk disimak sedikit reviewnya, barangkali nanti jadi pengin baca. Hehehe

Pas pertama liat covernya, aku pikir ini tentang kisah patah hati. Yang bikin menarik untuk kemudian aku beli adalah rasa yakin. Yakin bahwa ini tidak sekedar karya fiksi yang menghibur, tapi juga ada pesan mendalam yang bisa kita ambil untuk memotivasi hidup supaya lebih baik lagi.

Well, mari kita bahas 'Sepotong Hati yang Baru' mulai dari cover bukunya. Di cover bagian depan didominasi warna pink, saya suka desainnya yang simple tapi sangat menarik ini. Ada judul, nama penulis serta gambar hati yang terluka. Dan pada cover belakang buku, keseluruhan berwarna merah hati, dengan beberapa quotes serta testimony pembaca ( karena saya beli cetakan kesekian, hehehe *telat baca* ).
Penampakan covernya seperti ini gaes:


Merangsek ke bagian isi, novel 206 halaman ini berisikan 8 kisah pendek (cerpen) yang tidak berkaitan satu sama lain namun masih dalam satu tema yang sama, yaitu tema yang berhubungan dengan cinta dan patah hati. 8 kisah itu masing-masing berjudul:
  • Hiks, Kupikir Itu Sungguhan
  • Kisah Sie-Sie
  • Sepotong Hati Yang Baru
  • Mimpi-mimpi Sampek-Engtay
  • Itje Noerbaja dan Kang Djalil
  • Kalau Semua Wanita Jelek
  • Percayakah Kau Padaku?
  • Buat Apa Disesali....
Kisah pertama, sekaligus menjadi kisah yang paling ringan dan menyenangkan menurut saya terdapat pada 'Hiks, Kupikir Itu Sungguhan'. Cocok banget nih buat para remaja jaman sekarang. Pesan yang bisa diambil adalah untuk tidak mudah GR alias gede rasa. Apalagi kalau sumbernya dari sosmed macam facebook.

Berikutnya, 'Kisah Sie-Sie' bisa dibilang satu-satunya kisah dalam buku ini yang happy ending. Meski dalam perjalanannya dihiasi penderitaan. Pesan yang tersirat adalah jangan menyerah pada keadaan, karena jika kita yakin dan bersungguh-sungguh untuk terus berusaha, maka kebahagiaan itu menjadi mungkin.

Sedangkan pada 'Sepotong Hati yang Baru' kita seperti diajak untuk menghargai hati kita. Juga harga diri kita dari orang yang telah meninggalkan kita lalu muncul kembali untuk mempertanayakan cinta yang pernah ada.

Lanjut ke 'Mimpi-Mimpi Sampek Engtay'. Cerita ini mengambil setting tempat di daratan China. Kisah cinta antara putri mahkota dengan seorang pemuda biasa yang sama-sama belajar di Biara Shaolin. Loh, perempuan kok belajar di Biara Shaolin? Bukannya cuma laki-laki ya yang belajar di sana? Ya ini kan cerita fiksi, apapun bisa lah, yang penting ada penjelasan yang masuk akal. Ya tho... ?? *iyain aja biar cepet* 😁😁. Yang didapat saat membaca kisah ini adalah serasa nonton film kolosal. Bagian ternyesek adalah ketika Engtay akhirnya meninggal di pelukan Sampek. Setelah sebelumnya, Sampek bertarung melumpuhkan pasukan kerajaan dengan mengeluarkan jurus Seratus Naga Surga. Jurus yang hanya bisa dikuasai oleh orang yang memiliki kesedihan mendalam dihatinya.

Kemudian yang terjadi adalah saya sengaja melompati kisah tentang 'Itje Noerbaja dan Kang Djalil' setelah membaca beberapa paragraf. Untuk kemudian saya baca lagi setelah saya selesai membaca semua kisah dalam novel ini. Bukan tanpa alasan, karena jujur untuk satu kisah itu saya harus mengeja kata-katanya berulang kali untuk dapat mencerna maksudnya. Karena apa? karena saya sedikit sulit memahami ejaan lama. Hehehe *ketahuan punya kualitan otak yang pas-pasan*😥😥. Intinya sie kisah ini berlatar tempo doeloe. *Loh ketularan*😨. Yaitu kisah cinta antara seorang pembantu dengan seorang pengawal  dari Meneer Belanda di jaman VOC masih berkuasa di Indonesia. Dan bagaimana keduanya meletakan cinta mereka di bawah cintanya kepada tanah Batavia. Batavia yang sama-sama mereka perjuangkan demi kemerdekaan, meski nyawa taruhannya.

Setelah bersedih dengan kisah-kisah sebelumnya, dalam cerita 'Kalau Semua Wanita Jelek' kita seakan diajak berfantasi bareng Jo dan Vin, ke sebuah dunia, dimana kecantikan diperoleh atas dasar kerja keras. Jadi semua wanita terlahir sama, kemudian karena kerja kerasnya dalam bekerja, ia mendapatkan gaji berupa kecantikan. Jadi orang yang sangat kaya tidak disebut kaya raya, melainkan cantik raya. Pesan dari kisah ini adalah meskipun kita (wanita ya..) tidak cantik, yang terpenting adalah tetap memiliki hati yang baik. Jujur, saya bisa ketawa-ketawa pas baca kisah ini. Terutama pada kejadian yang diujung kalimat berakhir dengan  kata "cling...cling...cling". Dan kecantikan pun bertambah atau berkurang karena suatu transaksi.

Dan inilah kisah yang mampu membuatku menitikan air mata. 'Percayakah Kau Padaku?' Mengusung kisah cinta Rama dan Shinta yang berakhir memilukan karena hilangnya kepercayaan terhadap pasangannya. Dalam kisah ini Tere Liye begitu piawai membawa alur yang membuat pembacanya hanyut dalam tiap bagian ceritanya.

Terakhir adalah kisah sedih lagi menyesakkan dari anak gadis yang merupakan anak seorang menteri yang mencintai anak pembantunya. Cinta yang tumbuh sejak usia mereka masih kecil itu berlanjut hingga dewasa, namun karena perbedaan kelas sosial membuat mereka ditentang oleh keluarga sang gadis. Beberapa kesalahpahaman juga turut membuat kisah ini semakin memilukan. Membuat 'Buat Apa Disesali....' menjadi kisah penutup yang sungguh menyesakkan. Juga membuatku teringat pada kisah Dilan dan Milea. Hehehe

Overall, saya sangat merekomendasikan buku ini untuk dibaca. Karena selalu ada pelajaran yang bisa kita ambil dari tiap-tiap kisah yang disuguhkan. Itulah Tere Liye, sang penulis novel yang tidak hanya piawai merangkai kata, tetapi juga sangat ahli dalam mengolak alik hati sang pembaca.



Baca juga:
Dilan - Dia adalah Dilanku tahun 1990 | Pidi Baiq 
Top Quotes 'Garis Waktu' yang dijamin bikin baper | Fiersa Besari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar