Kamis, 20 Juli 2017

Fix, Iqbaal CJR Bakalan Jadi Dilan

pict. by @falconpictures_

Kemarin buka blog, mendadak statistik tentang Dilan melonjak lagi. Ternyata benar saja, yang ditunggu-tunggu akhirnya terungkap.

Yap... apalagi kalau bukan jawaban dari 'Siapa pemeran sosok Dilan?'
Jadi, pada Senin, 17 Juli kemarin, rumah produksi Falcon Pictures selaku produser mengumumkan secara resmi siapa-siapa saja para pemeran tokoh film yang di angkat dari novel best seller karya Pidi Baiq ini

Baca juga: Sinopsis Dilan - Dia adalah Dilanku tahun 1990

Setelah nama-nama beken sempat berseliweran di jagad artikel tanah air sebagai (kemungkinan) pemeran Dilan, seperti Jefri Nicole, Adipati Dolken, Al Ghazali trus siapa lagi ya sampe lupa. Hehehe .... 

Pokoknya ini serius - surprizzzzzzing banget. Adalah Iqbaal CJR yang ternyata didaulat untuk mendampingi Vanessa menjadi pemeran utama dalam film yang bakal disutradarai oleh Fajar Bustomi ini. Sementara  om Pidi Baiq sendiri bertindak sebagai penulis skenario. *berlagak panggil2 om... Tapi tenaaaang, ngga pake telolet kok* xixixixi... *apaan sich...???!!!*

Bayangkan gaez, 💬💭 seorang Iqbaal yang dikenal kalem ini bakalan meranin tokoh yang tengil, jail dan badung. Tapi ngga usah dink... Kita nunggu filmnya aja. Mudah-mudahan tahun depan udah tayang... *ehhh- kelamaan ya???* kan bikin film lama. Hehehehe... 

Ini bagus, sekalian buat terapi kesabaran. Apalagi seperti yang kita ketahui bersama, bahwa Iqbaal saat ini tengah kuliah di Amrik.  *tapi ngga usah dipikirin, biar mereka-mereka aja yang mikir ngatur jadwalnya.* 😀😀

pict. by @falconpictures_
 Berikut daftar lengkap para pemain film Dilan:

   Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan as Dilan
   Vanessa Prescilla as Milea Adnan Husain
   Debo as Nandan
   Omar as Pian
   Yuriko Angeline as Wati
   Steffi Zamora as Susi
   Zulfa Maharani as Rani
   Refal Hady as Kang Adi
   Gusti Rayhan as Akew
   Giulio Parengkuan as Anhar

Didapuknya Iqbaal sebagai pemeran utama ini menuai banyak reaksi dari para netizen. Ada yang pro, ada yang kontra - biasa lah ya, namanya juga manusia. Kalau aku sendiri sie, oke aja. 'Cocok' (ala-ala mamanya boy di sinetron Anak Jalanan).

pict. by @falconpictures_

Rencananya, proses syuting akan dimulai pada 26 Juli mendatang. Menilik yang sudah-sudah, di mana selalu ada kejomplangan dari film-film yang diadaptasi dari novel. Mudah-mudah tidak terjadi pada film ini. Jika pun ada, setidaknya tidak terlalu menyimpang dari novel.

Vanessa as Milea (pict. by @falconpictures_ )
Hmmm, secara pribadi saya menaruh ekspektasi yang tinggi pada film ini. Semoga saja.  💦

Jumat, 14 Juli 2017

[Review] Jilbab Traveler Love Sparks In Korea

Love Sparks In Korea


“Aku mencintaimu, dan itu fakta.”

“Kamu mencuri mimpi-mimpiku dan aku suka.”

“Jangan katakan cinta pada burung-burung sebelum kau yakin tumbuh sayap yang menerbangkan hasratmu pada cinta-Nya.”

***

Judul Buku : Jilbab Traveler – Love Sparks In Korea
Penulis : Asma Nadia
Cetakan Pertama : Oktober 2015
Jumlah Halaman : viii + 380 hlm
Penerbit : AsmaNadia Publishing House

***

Tiga kalimat romantis yang tertera pada halaman cover menjadi magnet tersendiri untukku kemudian memboyong novel berukuran 20,5 x 14 cm ini. Memindahkannya dari rak toko buku ke rak di pojokan kamarku yang sempit. Terlepas dari kata KOREA yang tercetak dengan ukuran paling besar di antara kata judul yang lain.

Sebelumnya ‘The Jilbab Traveler’ karya Asma Nadia dkk sudah berlabuh lebih dulu dari ekspedisi. Itu pun dengan riwayat yang di luar ekspektasi. Kapan-kapanlah aku ceritakan. Hehehe…

Kembali ke lap-top… (ala-ala Tukul Arwana)

Love Sparks In Korea menceritakan kisah gadis 24 tahun bernama Rania Timur Samudra yang berpetualang menjelajah berbagai negara di dunia. Jilbab traveler adalah sebutan untuk dirinya yang juga seorang penulis terkenal di tanah air.

Ada banyak negara yang diceritakan sebagai bagian dari pengalaman Rania keliling dunia.Tapi pada inti cerita, ada 3 negara yang menjadi  latar terjadinya kisah segi sekian antara dirinya, Hyun Geun, Ilhan, Chin Sun,  Jeong Hwa, dan Alvin (mungkin). Ketiga negara tersebut adalah Nepal, Indonesia dan Korea.

***
simpleannia.blogspot.com

Plot:

Rania Timur Samudra adalah anak bungsu dari tiga bersaudara. Rania kecil hidup dan tumbuh di pinggiran rel kereta api, membuatnya memulai mimpi menjelajah dunia berkat dongeng-dongeng yang diceritakan sang ayah tentang Ibnu Batuttah. Tubuh yang lemah karena penyakit serta serangkaian pengobatan yang harus ia lakoni sejak kecil terpaksa membuatnya meninggalkan bangku kuliah. Sekaligus memupus semangatnya menggapai asa.

Menjadi seorang penulis bukanlah hal yang ia rencanakan sedari awal. Namun ternyata Allah Maha Kuasa, belasan buku karya Rania yang diterbitkan mengantarkannya menjadi penulis terkenal dan membawa mimpinya kembali.

Berbagai negara dari belahan benua telah ia jelajahi sebagai solo traveler. Keterbatasan fisiknya tak menyurutkan tekad untuk terus menelusuri keindahan ciptaan Allah yang terhampar di muka bumi. Perjalanan yang juga ia dedikasikan sebagai jalan dakwah. Menjadi duta Islam di negeri yang masih memandang islam dengan tatapan aneh, di samping duta Indonesia tentunya.

Banyak yang Rania dapatkan dari petualangannya sebaga backpacker.  Pengalaman, teman baru, hingga keluarga. Cinta?? Ah, itu bukan tujuan Rania. Selain memang belum ada lelaki yang berhasil menyentuh hatinya. Lelaki yang memberinya rasa nyaman sesuai kata ayahnya. Namun sindiran demi sindiran dari keluarganya tentang pernikahan cukup mengusik pikiran Rania.

Hingga suatu hari, karena keteledorannya sendiri, tas ransel miliknya dibawa kabur orang saat di Nepal. Rania berusaha mengejar sambil terus berteriak, menyusuri jalanan yang padat dengan lalu lintas yang semrawut. Namun langkahnya tak sebanding dengan kecepatan si pencopet. Hingga akhirnya seorang pemuda muncul, mengejar, dan mendapatkan tas Rania kembali.

Adalah Hyun Geun…

Pria Korea dengan penampilan urakan, rambut sebahu yang diikat, serta kumis dan jenggot yang tak kalah berantakan dengan gaya berpakaiannya. Pria yang mendedikasikan hatinya untuk Chin Sun seorang dalam balutan cinta yang hitam putih.

Bersama Jeong Hwa (anak dari bosnya) serta Alvin (sahabatnya) Hyun Geun menjelajah sisi lain dari Nepal, membuatnya bertemu lagi dengan Rania. Dan di hari ketida pertemuannya, ia menyatakan rasa sukanya pada Rania. Gadis yang ia anggap membawa kembali warna hidupnya. Namun kejadian tak terduga yang menimpa Rania membuat pernyataannya mengambang.

Hingga waktu sekali lagi mempertemukan mereka di Korea saat Rania mengikuti study kepenulisan di sana. Dan fotografi adalah salah satu hal yang mendekatkan mereka. Rania dengan kamera pocketnya serta Gyun Heun dengan kamera DSLRnya.

Tak hanya Hyun Geun, di tanah air ada Ilhan si phobia ketinggian yang menantikan Rania. Yang memendam perasaan cintanya bertahun-tahun. Pria yang mendapat dukungan 100% dari mama Rania, serta kakak-kakaknya. Pria yang melawan rasa takutnya demi terbang menyusul Rania ke Korea, melamarnya dengan sempurna.

Belum lagi Jong Hwa yang menaruh hati pada Hyun Geun, serta selalu mengancam bunuh diri jika cintanya ditolak.

Bumi dan segala isinya memang selalu menimbulkan rasa takjub. Tapi cinta yang Allah sematkan pada ruang kecil bernama hati, ternyata lebih meluapkan ketakjubannya dan sensasi kemahabesaran-Nya.

Dan Rania, di manakah Allah menyiapkan titik perhentian bagi petualangannya?

Apakah kemungkinan perbedaan agama yang dikhawatirkan Rania mengantarnya pada pilihan yang tepat?

Lalu, bagaimana dengan Chin Sun?

Semua akan terjawab di Korea. Negeri di mana Hyun Geun, Chin Sun dan Jeong Hwa berasal.

***

simpleannia.blogspot.com

Review:

Membaca Love Sparks In Korea, rasanya seakan mendapat self reminder untuk senantiasa mengingat Allah dalam keadaan apapun. Tetap percaya bahwa Allah selalu mempunyai rencana yang lebih baik bagi hamba-hambanya yang beriman. Juga segala kebaikan yang kita dapatkan, sejatinya adalah pemberian dari Allah. Begitulah yang Rania yakini, dan saya setuju.

Rania dan Hyun Geun sama-sama memiliki karakter yang kuat - sisi yang paling saya suka dari novel ini. Rania yang meski lemah secara fisik tapi teguh dalam pendirian, berjiwa petualang dan tetap berpegang teguh pada aturan islam. Hyun Geun yang meski urakan namun memiliki sisi lembut dan romantis tanpa menghilangkan kesan tegas sebagai laki-laki.

Novel ini juga sarat akan pelajaran hidup. Tentang keluarga, tentang impian, tentang persahabatan, tentang bertahan di negeri orang, tentang tips n trik menjadi backpacker, dan tentang pentingnya menjaga iman, apalagi di negeri yang mana islam masih menjadi minoritas.

Dibalut dengan kisah yang bikin deg-degan dan bertanya-tanya apa yang akan terjadi selanjutnya, serta plot lokasi yang meloncat-loncat dari negeri satu ke negeri lainnya menjadikan Love Sparks in Korea sangat patut untuk diangkat ke layar lebar. ( Btw meski sudah difilmkan setahun lalu, hingga saya selesai membaca novel ini, saya belum juga menonton filmnya)

Banyak sekali kejutan-kejutan  yang muncul di akhir cerita. Sepertinya penulis tahu betul bagaimana mempermainkan perasaan sang pembaca. Bagi yang mudah baper, sediain tisu deh. Karena endingnya bener-bener sukses bikin mata panas dan berembun. Belum lagi selingan quotes dan kalimat romantis yang mengawali sub judul dalam novel ini.

Aaarrrrrgggghhhhh pokoknya bikin greget nie novel.  WAJIB BACA…  

***

Quotes tokoh terkenan dalam novel  Jilbab Traveler – Love Sparks In Korea:
                                 

“Traveling, it leaves you speechless, then turn you into a storyteller.” (Ibnu Batutah)

“Berjalanlah di (muka) bumi, maka perhatikanlah bagaimana Allah menciptakan (manusia) dari permulaannya, kemudian Allah menjadikannya sekali lagi. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS Al-Ankabut: 20)

“Every book is different with it’s own personality just like children.” (Cassandra Clare)

Senin, 03 Juli 2017

[Review] Live Simply Give Love Make History - Ahmad Rifa'i Rif'an

Judul Buku:  Live Simply Give Love Make History
Penulis: Ahmad Rifa'i Rif'an
Editor: Nursito Luky
Tahun Terbit: 2017
Jumlah Halaman: xix + 250 Halaman
Penerbit: PT.Elex Media Komputindo
***
Sebenarnya buku ini sudah lama terdeteksi setelah saya wara-wiri ke gramed meski cuma jalan-jalan cuci mata. Hanya saja, kemarin pas ke sana itu kebetulan pihak gramed lagi beberes. Buku-buku diturunkan dari raknya, menyisakan hanya beberapa saja untuk tetap dipajang. Membuat buku yang didominasi cover warna hitam ini lebih mencolok untuk dilirik. 'Live Simply' yang tertera di awal judul nyerempet banget nih sama blog saya. Mungkin saya dan sang penulis sepemikiran. hehehe... Cuz lah dibayar ke kasir.

Nyampe di kasir, ternyata buku-buku best seller yang biasa nampang pun sudah nggak ada. Apa iya, nie gramed mau tutup? Setelah tanya sama mbak-mbak yang jaga ternyata mau pindah lokasi.

"Pindah ke mana mbak?" tanyaku
"Rita mall mba." Jawabnya.
"Oh. jauh deh, ngga bisa ke sini lagi pas jam istirahat." batinku.

Jadilah hari itu, buku karya Rifa'i Rif'an menjadi hasil kunjungan terakhir di gramed Tamara Plaza, bersama satu buku lain yang saya beli karena aji mumpung. Mumpung masih di sini (mudah-mudahan ngga kecewa pas baca nanti).

==============================


Dengan bahasa yang mudah dipahami, rasanya asik-asik saja untuk terus membaca lembar-demi lembarnya. Bagi yang hobby membaca mungkin buku ini bisa dilibas dalam sekali duduk. Tapi bagi saya, tiga hari merampungkan kisah inspiratif 200an halaman ini sudah cukup cepat. Hehehe... Karena biasanya saya hanya membaca 25-50 halaman saja per hari. 😌😌

Oya, sebelumnya buku ini berjudul My Life My Adventure dan setelah dicetak ulang beberapa kali, penerbit berinisiatif untuk mengemas buku ini dengan desain dan judul yang baru demi menghadirkan nuansa segar. Life Simply Give Love Make History, sebuah judul yang hendak membangkitkan semangat untuk menjalani hidup yang penuh arti. Buku tentang kehidupan sehari-hari yang ada dalam diri dan sekitar kita ini, ditulis oleh penulis bestseller yang telah menuliskan puluhan buku. Waaawwww....

Ada banyak quote dari tokoh terkenal yang menghiasi buku ini. Selain kisah hidup pribadinya, sepertinya penulis memang terinspirasi dari buku-buku karya tokoh ternama yang telah dibacanya, atau dari kisah hidup sang panutan tersebut. Seperti Mike Tyson, Jacky Chan, Imam Al Ghazali, Albert Einstein, Imam syafi'i dan masih banyak lainnya.

Trus lagi nih, bagi kawula muda yang lagi galau karena kuliah ngga lulus-lulus tapi terus-terusan ditanya "Udah wisuda?'
Nyari kerja ngga dapet-dapet tapi terus-terusan ditanya "Kerja di mana?"
Gaji pas-pasan tapi terus-terusan ditanya "Gajinya berapa?"
Belum ketemu jodohnya tapi terus-terusan ditanya "Kapan nikah?"
Belum punya anak tapi terus-terusan ditanya "Udah punya momongan?"

Maka buku ini berhak ada dalam list bacaan kamu, barangkali nemu jawabannya. hehehe 😁😂 *aduuuuh.... Pertanyaan-pertanyaan itu emang horor ya bagi telinga, sensi juga kalau nyampe ke hati. Memberi pelajaran juga buat saya untuk mengontrol tanya-tanya model begitu*

Yang masih punya keinginan dan belum kesampaian, tenang.... Buku ini juga meramunya, lengkap dengan petunjuk untuk mencapainya. Yang paling saya ingat adalah "Tuhan itu Maha Kaya, Maha Kuasa, jadi jangan minta yang remeh-remeh." Kalimat yang sedikit menggoyahkan pemikiran saya yang selalu menaruh harapan sederhana,  serealistis mungkin agar bisa tercapai, dan yang paling utama adalah agar tidak kecewa jika gagal.

Menurut Ahmad Rifa'i, mimpi itu harusnya yang imajinatif, yang mustahil sekalipun. Yang harusnya realistis itu usaha untuk mewujudkannya. Semakin tinggi cita-citanya maka semakin besar dan ngotot ikhtiarnya. Dan jangan lupa tawakal. Jika toh nantinya gagal juga, yakin saja bahwa Allah selalu punya rencana yang lebih baik. *bener juga sie.. *

Buku ini juga menyuguhkan pesan singkat tentang sedekah, tentang menyikapi suatu persoalan dengan mengambil sudut pandang yang berbeda, tentang membuang topeng gengsi dan masih banyak hal menarik lainnya dibahas dalam buku berukuran 14 x 21 cm ini.

==============================

Secara garis besar, ada 4 hal yang digagas sang penulis untuk mendorong kita menjadi pribadi yang low profile but high quality. Berikut beberapa kutipan yang saya ambil dari keempat gagasan itu:



Bagian 1: Hard Work

“Kelemahan kita hari ini jangan sampai bikin kita minder merencanakan masa depan yang hebat, yang cerah, yang menakjubkan. Sekelam apapun masa lalu kita, masa depan kita masih putih. Kita masih punya waktu untuk mengubah.”

“Selalu katakan pada diri: Mana mungkin aku bisa menggapai masa depan yang hebat jika saat ini aku bersantai menggapai impian tinggiku.”

“Nasehat apapun, jika dibaca dari sudut negative, pasti yang tampak hanya salahnya. Bukannya mawas diri, yang hadir justru mencurigai sang penasehat.”

“Masalah hidup adalah filter yang membedakan manusia yang lemah dan yang kuat, yang cengeng dan yang tegar, yang pantang menyerah dan yang mudah putus asa.”

“Ketika kondisi terpaksa membawamu pada keadaan yang minim, sehingga pendidikan tinggi tak berpihak padamu, jangan menyerah. Kualitas manusia tak dinilai dari gelarnya.”

“Kalau bekerja hanya dilakukan demi mendapatkan uang, tanpa punya motivasi lain untuk berkembang, bisa ditebak, kerja bisa dianggap menjadi tugas yang berat.”

“Yang penting jangan mudah nyerah. Hidup memang susah, tapi lebih susah jika kita hanya ngeluh di fesbuk tanpa upaya.”

Bagian 2: Have Fun

“Seseorang baru merasakan betapa nikmatnya berkecukupan ketika kemiskinan menempanya. Baru merasakan nikmatnya sehat ketika sakit dirasakannya.”

”Apakah kenikmatan surga dan rida Allah tak lagi menggiurkan bagi kita, sehingga saat sedekah kita hanya berharap harta kita berlipat ganda? Tiap tahajud hanya agar keinginan kita terwujud? Kita berduha hanya agar dunia kita dicukupi-Nya?”

“Tetaplah menjadi manusia yang sikap hidupnya sederhana. Kesederhanaan membuat orang tulus mencintai saat kita berada di atas. Kesederhanaan pula yang membuat orang tetap mencurahkan kasihnya saat kita berada di bawah.”

Bagian 3: Hard Pray

“Tak ada yang bisa menandingi keputusan Tuhan. Kita boleh menulis impian semuluk mungkin. Tapi tetap, penghapusnya ada pada Allah.”

“Jangan pernah memaksa Tuhan menuruti semua kemauan kita. Karena belum tentu saat kemauan itu terkabul, hidup kita lebih bahagia.”

“Setiap manusia pasti punya masalahnya masing-masing. Masalah yang dihadirkan Tuhan adalah media untuk mendewasakan kita.”

“Kita mudah sekali mengeluh dalam hidup. Alasannya sepele, karena kita lupa bahwa nikmat dan karunia Tuhan yang tiap saat berlimpah, tak lagi kita anggap.”

“Tak kan pernah patah hati orang yang menjadikan Allah sebagai cinta pertamanya.”

“Allah tidak melarang manusia untuk berkeinginan. Bahkan keinginan yang diungkapkan kepada Allah, hakikatnya adalah doa.”


Bagian 4: Make History

“Ada yang raganya sudah terkubur tapi jasa dan amalnya masih tumbuh dengan subur. Namun ada yang raganya hidup, tapi seolah mayat berjalan. Ada dan tiadanya di dunia, tak ada bedanya.”
 
“Sosial media memiliki dua potensi. Ia mampu meningkatkan pahala kebaikan, juga mampu meningkatkan dampak keburukan. Bergantung penggunanya.”

“Hidup hanya sekali, jadikan ia penuh petualangan. Jangan sampai menghiasinya dengan aktivitas yang biasa-biasa saja. Bekerjalah lebih keras, nikmati pilihan hidup yang kau percaya bisa menghebatkan masa depan, dekati Sang Pencipta hidupmu. Ukir namamu di panggung sejarah.”

“Masa muda hanya sekali, manfaatkan dan optimalkan dengan sebaik mungkin. Karena masa ini tak akan pernah kita ulangi lagi.”

“Sukses sejati bukan dilihat dari jumlah tabungan di rekeningnya, tapi dilihat dari jumlah yang ia donasikan.”

“Dari buku kita menyerap ilmu yang dituliskan oleh para ulama di masa lalu. Dari buku kita menyerap banyak pengalaman hidup yang dikumpulkan dan dituliskan oleh para penulis. Dari buku kita akan mendapat banyak informasi mengenai fenomena sains yang selama ini belum kita tahu dan layak untuk kita tafakuri.”
 
“Life is temporary. Hidup hanya sementara. Maka manfaatkan dengan sebaik mungkin. Kita berharap kelak kita bisa mempertanggungjawabkan usia kita di hadapan Tuhan dengan pertanggungjawaban sebaik-baiknya.”

==============================

Berikut beberapa quote dari tokoh-tokoh terkenal yang penulis sisipkan dalam buku ini:


“Saya melihat seorang pemecah batu sedang memukul sebongkah batu padas sampai seratus kali tanpa kelihatan retak sedikitpun. Tapi pada pukulan ke seratus satu kali, batu itu pecah menjadi dua. Saya tahu bahwa bukan pukulan yang terakhir itu yang membelah batu, tapi semua pukulan yang sudah dilakukan sebelumnya.” (Jacob Riis, Journalist And Social Documentary)

“If you can dream it, you can do it.” (Walt Disney)

“Kesempatan emas seringkali dilewatkan banyak orang karena selintas terlihat seperti hal yang biasa-biasa saja dan sepele.” (Thomas Alva Edison)

“Ketakutan adalah teman terbaik sekaligus musuh terburuk. Ini seperti api. Jika bisa mengendalikannya itu bisa untuk memasak dan menghangatkan rumah. Sebaliknya jika tidak bisa mengendalikan justru akan membakar dan menghancurkan Anda.” (Mike Tyson)

“Kemakmuran adalah guru yang baik, namun kesulitan dan kekurangan adalah guru yang jauh lebih baik.” (William Hazlitt)

“Barang siapa yang menghabiskan waktu berjam-jam lamanya untuk mengumpulkan harta karena takut miskin, maka dialah sebenarnya orang yang miskin.” (Imam Al Ghazali)

“Dua buah kenikmatan besar yang dilalaikan oleh kebanyakan orang adalah: kesehatan dan waktu luang.” (HR. Bukhari)

“Hidup itu seperti sepeda. Untuk tetap seimbang kita harus terus bergerak.” (Albert Einstein)

“Sebagian mati namum kemuliaannya tidak mati. Sebagian hidup di antara para manusia sebagai mayat.” (Imam Syafi’i)

“Barang siapa yang mengajak kearah kebaikan, maka ia memperoleh pahala sebagaimana pahala orang yang mengikutinya, tanpa dikurangi sedikit pun dan dari pahala mereka yang mencontohkannya.” (HR. Muslim)

==============================

Pada cover bagian belakang buku, tertera rumus hidup sederhana sebagai berikut:

Untuk urusan makanan, yang kita pentingkan gizi. Bukan lezatnya.
Untuk urusan pakaian, yang kita prioritaskan fungsi, bukan mewahnya.
Untuk urusan rumah, yang kita utamakan nyaman, bukan megahnya.
Untuk urusan kendaraan, yang kita butuhkan efektif, bukan harganya.
Untuk urusan pasangan, yang kita butuhkan perilaku, bukan parasnya.
Untuk urusan rezeki, yang kita butuhkan berkah, bukan jumlahnya.
Untuk urusan ilmu, yang kita butuhkan manfaat, bukan nilai dan gelarnya.

==============================

Over all, buku ini sepertinya menjadikan para anak muda sebagai target marketnya. Sepertinya penulis hendak mengajak jiwa-jiwa muda untuk terus berkarya, jangan stak menjadi manusia-manusia pasif yang ada dan tiadanya tidak berpengaruh pada lingkungan. 

Pokoknya ngga nyesel lah menyisihkan duit buat beli buku ini. Karena sampai anak cucu nanti pun persoalan-persoalan hidup yang terkandung dalam buku ini akan tetap ada.  Jadi setuju banget nih sama Ahmad Rifa'i Rif'an, bahwa buku itu bisa diwariskan, karena dari buku, kita bisa menyerap ilmu yang dituliskan oleh para penulisnya. *tuh kan ternyata kita memang sepemikiran... Hehehehe*

Sekian... Semoga bermanfaat.