Kamis, 29 November 2018

Coffee Break #3: Cafe Au Lait


Artikel ini bermula dari pengalaman ngopi bareng suami dan teman-teman ketika di Lembang beberapa hari kemarin.

Awalnya kami cuma iseng jalan-jalan malam, keluar dari hotel tempat kami menginap. Alih-alih nyari angkringan, kami akhirnya terdampar di cafe kecil dekat kedai kopi yang gagal kami masuki. 

Ya, gagal. Kami langsung putar haluan, balik badan 360° tepat 5 langkah sebelum pintu masuk. Why? Because aku dan salah satu temanku mencium aroma-aroma harga yang menguras kantong terpampang nyata di daftar harga dekat pintu masuk. 😁😅

Setelah jalan kesana kemari ndak jelas, ditambah Mbah Google yang memberi tahu bahwa tak ada kedai kopi lain yang lebih dekat dengan posisi kami saat itu, kami pun akhirnya masuk  ke cafe kecil yang paling dekat dengan hotel.

Yang menarik dari cafe ini adalah tempatnya yang sepi, bersih, kekinian dan bonus buku bacaan yang terpajang pada rak yang menempel pada salah satu sisi dinding cafe. Sayang sekali tak terdaftar di Google Maps.

Malam itu, hanya kamilah pengunjung yang singgah. Mungkin karena sudah malam. Tapi karena masih terpampang tulisan 'OPEN', kami pun memutuskan untuk tetap masuk, meski untuk mendapatkan daftar menu kami harus mencari-cari penjualnya terlebih dahulu. Untung ketemu. Hehehe... 😁😁

Setelah disodori daftar menu, kami pun mulai memilih-milih minuman apa yang sesuai selera. Ada kopi tubruk, cafe au lait, vietnam drip, red velvet, lemon tea, aneka milkshake dan masih banyak lainnya.

Malam itu aku pesan cafe au lait karena aku pikir rasanya yang hampir sama dengan latte.

Temanku yang juga penyuka kopi (sobek 🤭🤭🤫🤫) bertanya, apa itu cafe au lait? Dan mungkin karena penjelasanku yang tak meyakinkan, akhirnya mereka tak jadi ikut-ikutan pesan menu yang sama denganku. 😅😅

Beberapa hari kemudian...

Saat sedang mereview foto-foto kopi kemarin, aku jadi ragu dan penasaran sendiri. Apakah benar, cafe au lait itu sama dengan latte? 🤔🤔🤔

Maka, dimulailah ritual browsing-browsing di internet. Dan ternyata, aku pun pernah mengulas perihal ini dalam artikel berjudul 'Coffee Break #1: Episode Rasa'. Bisa di baca di sini.

Jadi sob, cafe au lait adalah minuman yang dibuat dari 50% kopi hitam dan 50% susu murni. Alias kopi susu.

Mengutip dari Wikipedia bahasa Indonesia, café au lait (Bahasa Perancis yang artinya kopi susu) adalah campuran kopi hitam yang tajam dengan susu panas. Café au lait memiliki kesamaan dengan caffé latte tetapi café au lait menggunakan kopi hitam dan bukan espresso.

Dan pada beberapa sajian, biasanya sang barista akan menyajikannya dengan gula yang terpisah untuk menambah rasa manis pada seduhan kopi. Seperti kopiku beberapa hari kemarin. 🤭🤭

Bagaimana dengan latte?

Masih mengutip dari Wikipedia bahasa Indonesia, latte atau Caffè latte (Bahasa Italia yang artinya kopi susu) adalah espresso atau kopi yang dicampur dengan susu dan memiliki lapisan busa yang tipis di bagian atasnya. Perbandingan antara susu dengan kopi pada caffè latte adalah 2:1.

Di Eropa, latte akan cenderung dianggap sesuatu yang hanya diperuntukan bagi anak-anak atau pengopi yang masih sangat belia.

Hmmmm, baiklah, sekarang aku bisa tidur dengan tenang. 😁😁


***simpleannia.blogspot.com***


Baca juga:
• Coffee Break #2: Kintamani Coffee

Tidak ada komentar:

Posting Komentar